Soloraya
Selasa, 26 Januari 2016 - 18:53 WIB

FASILITAS PUBLIK SOLO : Guiding Block Belum Ramah Penyandang Disabilitas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Uji Sarana Disabilitas (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Fasilitas publik Solo, jalur khusus penyandang tuna netra di Kota Solo belum ramah bagi penyandang disabilitas.

Solopos.com, SOLO–Jalur khusus penyandang tuna netra atau guiding block yang dibangun di jalur pedestrian di Kota Bengawan belum ramah bagi penyandang disabilitas.

Advertisement

Selain kondisi rusak, pemasangan guiding block di beberapa lokasi tak terkonsep, bahkan serampangan. Berdasarkan pantauan Solopos.com, pemasangan guiding block di sepanjang jalur pedestrian pertokoan selatan Pasar Gede menabrak pohon dan bangunan. Tak hanya itu pedestrian juga digunakan sebagai lokasi parkir motor.

Sementara kondisi guiding block di jalur pedestrian di Jl. Jenderal Sudirman banyak yang rusak. Salah satu penyandang disabilitas, Katno, mengeluhkan pemasangan guiding block dijalur pedestrian yang belum ramah bagi penyandang disabilitas. Menurutnya, Pemkot setengah hati dalam memberikan fasilitas bagi disabilitas.

“Pemasangan guiding block tidak teratur. Guiding block yang dipasang semestinya memberi kenyamanan bagi kami, tapi sebaliknya tidak nyaman untuk kami,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (26/1/2016).

Advertisement

Katno mengeluh acap kali tersesat saat menyusuri trotoar jalanan Kota Solo. Penyebabnya bukan cuma karena ketidakmampuannya melihat, tapi juga karena petunjuk yang salah dari guiding block yang dipasang di trotoar. “Kami berjalan hanya mengandalkan guiding block. Kalau dipasang dengan benar, itu membantu kami mengetahui ada apa di depan. Harus berhenti atau lurus terus,” katanya.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Agus Djoko Witiarso siap mengevaluasi keberadaan guiding block yang dipasang di seluruh jalur pedestrian di Kota Bengawan. Pihaknya bahkan akan memperbaiki guiding block yang rusak maupun terpasang tidak tepat. “Pemasangan guiding block itu kan tidak sembarangan. Ada kaidah pemasangannya. Kami akan lihat apakah itu kesalahan kontraktor atau perencanaannya,” kata Agus ketika dijumpai di ruang kerjanya.

Agus mengatakan guiding block adalah sebuah keramik berdesain khusus yang berguna memberi petunjuk bagi tuna netra. Desainnya sederhana, hanya ada dua, yakni garis lurus dan titik-titik. Garis lurus berarti jalan terus, sementara titik-titik berarti berhenti atau hati-hati. Sistemnya ini sederhana dan mudah dimengerti tuna netra, sehingga sangat membantu bagi penyandang disabilitas.

Advertisement

“Guiding block akan dipasang di semua ruas jalan di Solo. Ini untuk memberikan kemudahan akses berjalan kaki bagi difabel,” katanya.

Agus mencontohkan proyek pembangunan kawasan pedestrian di Jl. Kartini. Agus mengatakan pedestrian dibangun datar sehingga memberi kenyamanan bagi pejalan kaki.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif