SOLOPOS.COM - Foto terbaru Kim Jong-un yang dirilis Korean Central News Agency (KCNA), Selasa (14/10/2014). (JIBI/Solopos/Reuters)
Korea Utara dikenal sebagai negara tertutup.
Solopos.com, SOLO – Korea Utara merupakan negara paling tertutup. Pemimpin negara itu, Kim Jong Un melarang warganya untuk menggunakan sepeda motor dan mengakses Internet. Hal itu membuat negara itu terisolasi dari dunia luar dan perkembangan teknologi.
Selain fakta tersebut ada beberapa fakta lain di Korea Utara yang mampu membuat kita terkejut? Apa saja fakta itu? Berikut ulasannya seperti dikutip Boldsky.com, Selasa (26/1/2016):
Hukuman Tiga Generasi
Di Korea Utara, jika seseorang dipenjara karena kejahatan, dia bisa saja diberikan hukuman hingga tiga generasi. Ini berarti, jika pelaku sudah menjalani hukuman, dua generasi berikutnya mungkin akan mendapatkan hukuman yang sama.
Akses Internet Dilarang
Orang di Korea Utara tak bisa menggunakan jaringan Internet. Pemerintah melarang penggunaan Internet, kecuali pejabat pemerintahan. Mereka hanya memiliki satu jaringan domestik yang dikenal dengan Kwangmyong, yang menghubungkan mereka ke kota-kota di Korea Utara, hanya di Korea Utara.z
Pemimpin Korut Memelihara Anjing Lapar
Pemimpin Korut, Kim Jong Un sengaja memelihara anjing lapar untuk keperluan eksekusi. Baru-baru ini beredar kabar Kim Jong Un mengeksekusi pamannya dengan mengurungnya di dalam kandang anjing lapar.
Negara Paling Dibatasi
Perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan adalah tempat paling rawan dan dilindungi di dunia. Korea Utara membangun sebuah desa palsu untuk menjebak warga Korea Selatan untuk datang ke desa itu. Desa ini terlihat dari perbatasan dan dikenal dengan Kijong-dong (Desa Perdamaian), tetapi sebenarnyam kota ini adalah “kota hantu”.
Tak Ada Kendaraan Bermotor
Di Korea Utara, kendaraan bermotor adalah hal terlarang. Hanya pejabat militer dan pemerintahan yang dapat memiliki kendaraan bermotor di sana. Kebebasan bergerak warganya sangat terkontrol.
Tak Ada Hari Libur
Tidak ada hari libur untuk orang-orang di Korea Utara. Mereka harus bekerja selama enam hari dalam sepekan. Sementara di akhir pekan, mereka harus melakukan beberapa pekerjaan sukarela tetapi bersifat wajib. Hal ini berarti mereka hampir tidak punya waktu untuk menghabiskan untuk diri mereka sendiri.