Jogja
Selasa, 26 Januari 2016 - 17:20 WIB

DAMPAK EL-NINO : Masa Panen Buah Naga Mundur Sebulan

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengelola Kebun Agro Kusumo Wanadri, Heri Subagyo, menunjukkan buah naga yang berada di kebunnya, Rabu (22/1/2014). (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Dampak fenomena el-nino dirasakan oleh para petani buah naga di Dusun Bebekan, Glagah, Temon, Kulonprogo. Buah Naga yang seharusnya sudah bisa dipanen November lalu, baru bisa dipanen sebulan berikutnya.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, TEMON — Masa panen buah naga di Dusun Bebekan, Glagah, Temon, Kulonprogo mundur satu bulan karena dampak kemarau berkepanjangan tahun lalu. Alhasil, buah naga yang harusnya bisa dipanen November, menjadi baru layak dipetik di akhir Desember 2015.

Hal itu diungkapkan Manajer Humas Kelompok Tani Kusuma Wanadri, Nazara, Selasa (26/1/2016).

Advertisement

“Masa panen geser karena cuaca ekstrim tapi kualitas buah naganya tidak terpengaruh,” ujar Nazara.

Dia menambahkan, sampai hari ini, sebanyak 12 ton buah naga telah dipanen di kawasan tersebut. Sementara, dari luas lahan 2,25 hektare, Kelompok Tani Kusuma Wanadri rata-rata mampu menghasilkan 40 ton buah naga per tahun.

Untuk masa panen tahun ini, Nazara memperkirakan berlangsung hingga April atau Mei mendatang. Hal ini didasarkan pada masih banyaknya bunga dari tanaman buah naga yang baru muncul.

Advertisement

Menurutnya, kelembaban tanaman sudah bisa terjaga dengan baik meski hujan hanya datang sekali dalam sepekan. Meski begitu, Nazara juga tidak khawatir jika intensitas hujan menjadi tinggi. Lahan perkebunan berupa pasir akan dengan mudah menyerap air hujan sehingga kondisi becek bisa dihindari.

Nazara mengungkapkan, selama ini buah naga yang diproduksi kelompoknya banyak didistribusikan ke Jakarta. Tahun lalu setidaknya 30 ton buah naga dikirim ke ibu kota, sedangkan sisanya dijual untuk memenuhi permintaan pasar lokal.

Petani sempat was-was ketika pengiriman ke Jakarta terhenti akibat adanya teror bom beberapa waktu lalu. Namun, stok tersebut bisa dialihkan ke pasar lokal, yaitu Jogja dan sekitarnya.

“Memang sempat agak susah gara-gara bom karena pikap dibatasi masuk jalan protokol tapi lalu bisa ditampung sama lokal,” ucap Nazara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif