SOLOPOS.COM - Ravik Karsidi (JIBI/Solopos/Dok.)
Ormas Gafatar, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo siap menerima kembali mahasiswa yang dinyatakan hilang dan diduga tergabung di Gafatar.
Solopos.com, SOLO–Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo siap menerima kembali para korban Organisasi Massa (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) meskipun secara administratif ada pelanggaran yang mereka lakukan. UNS juga siap memberikan pembinaan kepada mereka. Hal itu dikemukakan Rektor UNS, Ravik Karsidi, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/1/2016).
Ravik mengakui sejauh ini pihaknya masih akan mengkonfirmasi dengan pihak terkait sehubungan dengan kepastian status tiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UNS dan satu pegawai Tata Usaha (TU) Program Pascasarjana UNS yang sempat dilaporkan hilang dan diduga menjadi korban Gafatar tersebut.
Dia membenarkan status mereka benar sebagai korban, ada kemungkinan mereka akan mendapatkan dispensasi dari UNS atas pelanggaran administratif yang mereka lakukan.
“Pertimbangannya kalau memang mereka adalah korban, ya mestinya harus dilindungi. Sebab jika dalam posisi ini, siapa sih yang ingin? Tentunya tidak. Nah dengan pertimbangan tersebut, asalkan mereka punya iktikad baik untuk ke depannya, kami siap menerima kembali,” ujar Ravik.
Bagi ketiga mahasiswa korban Gafatar, menurutnya, tidak akan sampai dikeluarkan dari kampus jika mereka memiliki komitmen yang kuat untuk melanjutkan studi mereka di UNS.
Demikian halnya dengan pegawai TU Program Pascasarjana UNS yang telah meninggalkan pekerjaannya selama beberapa waktu terakhir lantaran diduga terlibat Gafatar.
“Kalau memang mahasiswa tersebut berjanji dan punya komitmen untuk melanjutkan studi mereka, demikian juga dengan pegawai kami tersebut untuk sungguh-sungguh kembali bekerja, tentunya masih ada kesempatan. Selain itu kami juga akan memberikan pembinaan,” tegasnya.