Soloraya
Senin, 25 Januari 2016 - 05:00 WIB

LONGSOR WONOGIRI : Hujan Deras 3 Hari, Longsor Landa Kismantoro Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Longsor Wonogiri, tepatnya di Miri, Kismantaro, Wonogiri, terjadi setelah hujan deras melanda selama tiga hari berturut-turut.

Solopos.com, WONOGIRI — Hujan deras menyebabkan tanah longsor di Miri, Kismantoro, Wonogiri, Sabtu (23/1/2016) malam. Musibah tersebut menimpa satu rumah warga hingga mengalami rusak berat.

Advertisement

Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com, musibah tersebut terjadi di Plumutan, RT 004/RW 006, Miri, Kismantoro. Peristiwa berlangsung sekitar pukul 22.00 WIB setelah turun hujan cukup deras selama tiga hari berturut-turut. Material tanah yang longsor menimpa rumah milik Slamet, 35, sehingga bangunan setengah permanen itu roboh.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja istri Slamet, Dwiana Feriastuti, 30, yang sedang hamil empat bulan mengalami luka berat. “Iya, korban luka berat sedang dalam kondisi hamil. Cidera pada bagian tulang belakang,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (24/1/2016).

Diperkirakan korban terkena reruntuhan rumah. Saat ini korban dirawat di sebuah rumah sakit di Ponorogo. “Setelah peristiwa tersebut. kami melakukan evakuasi korban terdampak. Kegiatan evakuasi dibantu oleh TNI, Polri, sukarelawan, serta masyarakat sekitar,” kata dia. Akibat kejadian tersebut, kerugian materi yang ditimbulkan sekitar Rp25 juta.

Advertisement

Sebelumnya, Bambang menyampaikan beberapa wilayah di Wonogiri rawan tanah longsor, terlebih saat memasuki musim hujan. Selain Kismantoro, beberapa kecamatan seperti Tirtomoyo, Selogiri, dan Jatiroto juga rawan tanah longsor. Pihaknya mengimbau agar masyarakat waspada terhadap gejala-gejala alam yang terjadi di sekitarnya.

BPBD juga telah menyiapkan sejumlah personel yang disiagakan di sejumlah wilayah rawan untuk membantu mempercepat proses evakuasi saat ada bencana. “Posko tanggap bencana sudah kami siapkan di sejumlah wilayah,” kata dia.

Sementara itu Pj Bupati Wonogiri, Sarwa Pramana, mengatakan berdasarkan indeks risiko bencana, Wonogiri menempati posisi 146 di tingkat nasional. Dia mengatakan ada 118 desa yang rawan tanah longsor.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif