Bunuh diri Gunungkidul yang dilakukan usia produktif miliki dampak sosial lebih besar.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pelaku bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul bukan lagi hanya warga berusia lanjut dan disebabkan depresi kronis, melainkan sudah banyak dilakukan oleh warga usia produktif.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter spesialis Kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Ida Rochmawati, Minggu (24/1/2016). Ia menjelaskan, dampak sosial bunuh diri yang pelakunya berusia produktif bisa lebih besar, bahkan bisa mengganggu stabilitas sosial, psikologis dan ekonomi terhadap keluarga.
Sehingga masyarakat membutuhkan upaya pencegahan bunuh diri, dengan cara masyarakat perlu mengenali faktor resiko penyebab bunuh diri. Beberapa faktor resiko ini antara lain percobaan bunuh diri yang gagal, riwayat gangguan jiwa seperti depresi dan skizofrenia, penyakit kronis serta jauh dari keluarga.
“Jika faktor-faktor tersebut sudah diketahui sejak awal, maka sedini mungkin bisa dilakukan intervensi sehingga niatan untuk mengakhir hidup bisa ditekan,” ujarnya.