Jogja
Minggu, 24 Januari 2016 - 10:19 WIB

Setelah Beras, PNS Kulonprogo akan Diwajibkan Beli 8 Produk Lokal Ini

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Donald Bobiash mengamati perkebunan kopi Suroloyo di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, Rabu (20/1/2016). (Dokumentasi humas)

Produk unggulan di Kulonprogo kini bertambah 8 jenis setelah sebelumnya berupa beras daerah (rasda)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Delapan produk lokal unggulan Bela-Beli Kulonprogo akan adaptasi sistem beras PNS untuk perluas pemasaran. Hal ini diawali dengan perkenalan 8 produk unggulan tersebut pada sejumlah satuan kerja perangkat daerah(SKPD) Kulonprogo, Kamis (21/1/2016).

Advertisement

Produk yang ditawarkan antara lain teh, kopi, gula kelapa organik, dan coklat pegagan. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Bambang Tri menyatakan bahwa produk tersebut akan didukung untuk mendapatkan tempat di kalangan PNS Kulonprogo.

“Konsep kita sama persis dengan beras PNS,” jelas Bambang di Aula Dinas Pertanian dan Kehutanan, Wates. Namun, ia sendiri belum menyebutkan waktu tepatnya kapan rencana tersebut akan dilakukan.

Sebelumnya, pemkab Kulonprogo mewajibkan para PNS untuk membeli beras dari gabungan kelompok tani (gapoktan) setempat. Program ini dirasa menguntungkan karena meningkatkan pendapatan petani dan taraf perekonomian mereka. Gapoktan sendiri memproses hasil panen mereka hingga menjadi beras dengan bantuan alat dari pemerintah.

Advertisement

Bambang memaparkan bahwa kini beras PNS sendiri sudah mencapai angka 13-14 ton per bulan. Karena itulah sistem ini kemudian bisa diadaptasi dengan mempertimbangkan perputaran uang yang ada terkait dengan jumlah tersebut.

Hal ini menjadi langkah pertama untuk kemudian memasarkan berbagai produk Bela Beli Kulonprogo ini pada masyarakat luas. Ia menyebutkan bahwa usaha untuk memasarkan produk lokal ini harus segera dilakukan meski dengan langkah kecil.

Harapannya, produk ini kemudian dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Kulonprogo, bukan hanya dipasarkan ke luar daerah.

Advertisement

Bambang juga menawarkan berbagai kantor SKPD untuk menggunakan berbagai produk tersebut di kantor-kantor. Akan ada sejumlah daftar kebutuhan produk tersebut dari tiap SKPD yang bisa diakses oleh para produsen.

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo sendiri baru menekankan pada pemasaran 8 jenis produk olahan unggulan yang berada di bawah binaannya.

Namun, Bambang memastikan bahwa nantinya produk lainnya akan mendapat kesempatan yang sama. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo sendiri memiliki beberapa produk binaan seperti emping garut dan bawang merah yang akan diluncurkan pada 2016.

Marwiyah, produsen kopi moka Menoreh menyebutkan jika selama ini produknya memang jarang dibeli oleh masyarakat lokal. Namun, ia sendiri menyanggupi jika memang kemudian ada tambahan permintaan dari kantor-kantor pemerintah kabupaten (pemkab) Kulonprogo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif