Soloraya
Minggu, 24 Januari 2016 - 07:00 WIB

ANTISIPASI FLU BURUNG : Dispertan Sukoharjo Galakkan Pemberian Vaksin Unggas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan flu burung (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Antisipasi flu burung, Pemkab Sukoharjo memberikan vaksin unggas kepada peternak di Kota Makmur.

Solopos.com, SUKOHARJO–Pemberian vaksin unggas di wilayah Sukoharjo digencarkan seiring memasuki musim penghujan. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi merebaknya penyakit flu burung yang menyerang unggas.

Advertisement

Kepala UPTD Poskeswan Dispertan Sukoharjo, Leny Sri Lestari, mengatakan vaksin unggas diambil langsung para peternak bebek yang tersebar di 12 kecamatan se-Sukoharjo. Biasanya, mereka mengambil vaksin unggas dua kali dalam sebulan. Vaksin itu disuntikkan ke bebek yang berguna menambah kekebalan tubuh unggas sehingga tak mudah terkena penyakit.

“Stok vaksin bebek masih mencukupi selama beberapa bulan mendatang. Jika habis kami akan meminta tambahan vaksin bebek ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jateng,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (23/1/2016).

Menurut Leny, petugas kesehatan hewan di setiap kecamatan juga menggencarkan sosialisasi penanggulangan penyakit flu burung terhadap warga yang memelihara unggas di rumahnya. Tak menutup kemungkinan, unggas seperti ayam kampung dan burung dara yang dipelihara warga bisa terkena virus Avian Influenza (AI).

Advertisement

Bisa jadi, unggas yang terserang penyakit flu burung akan menularkan ke unggas lainnya yang dipelihara warga. Kondisi itu harus diantisipasi sedini mungkin agar tak terjadi penularan penyakit flu burung yang menyerang unggas peliharaan warga.

“Kalau peternak ayam atau bebek sudah paham apa yang dilakukan untuk mengantisipasi penularan penyakit flu burung. Justru kami khawatir terjadi penularan penyakit flu burung yang menyerang unggas yang dipelihara warga,” ujar Leny.

Hingga akhir Januari, belum ada unggas yang positif terjangkit virus AI. Kali terakhir, penularan penyakit flu burung terjadi di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo pada November 2015. Kala itu, sekitar 2.000 burung puyuh mati mendadak dalam waktu tiga hari. Ribuan burung puyuh itu positif terkena virus AI.

Advertisement

Petugas langsung menindaklanjuti dengan menyemprot obat disinfektan di setiap kandang. Ribuan burung puyuh yang mati mendadak dimusnahkan dengan cara dibakar guna memutus mata rantai penularan virus AI. Sementara burung puyuh yang masih hidup disembelih dan dikubur di sekitar peternakan.

“Harapannya tidak ada kasus flu burung selama tahun ini. Kalaupun ditemukan unggas yang mati mendadak maka petugas langsung menindaklanjuti ke lapangan,” tutur dia.

Di sisi lain, seorang peternak bebek asal Desa Kudu, Kecamatan Baki, Suprapto, 45, mengungkapkan vaksin bebek disuntikkan ke setiap bebek secara rutin. Biasanya, ia mengambil vaksin bebek ke instansi terkait sekali dalam sebulan. Selama ini, bebek peliharaannya belum pernah terjangkit virus AI.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif