Soloraya
Sabtu, 23 Januari 2016 - 21:15 WIB

PASAR TRADISIONAL KARANGANYAR : Pemkab Karanganyar Ubah Desain 2 Pasar, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pasar tradisional Karanganyar, akibat alokasi dana meleset, Pemkab Karanganyar mengubah desain 2 pasar.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar terpaksa merubah desain Pasar Nglano dan Pasar Matesih karena alokasi dana meleset dari rencana.

Advertisement

Pemkab mengubah desain fasilitas umum. Pemkab meminta dana bantuan keuangan (bankeu) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp27 miliar. Tetapi, dana yang disetujui di bawah proposal yang diminta.

“Bankeu hanya dikasih Rp20 miliar. Itu harus dibagi dua untuk Pasar Nglano dan Pasar Matesih. Harus desain ulang,” kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat ditemui wartawan seusai meresmikan gedung baru Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), Jumat (21/1/2016).

Padahal Pemkab membutuhkan Rp16 miliar untuk membangun Pasar Nglano di Tasikmadu dan Rp11 miliar untuk membangun Pasar Matesih. Rencana, Pemkab membangun dua pasar tradisional itu satu lantai.

Advertisement

“Akses keluar dan masuk dari berbagai sisi. Supaya semua pedagang laris. Perombakan desain pada pembuatan fasilitas umum pasar, jalan lingkungan, dan sentuhan akhir,” jelas dia.

Di sisi lain, Pemkab juga harus mengeluarkan biaya pendamping dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2016. Dana itu digunakan untuk membuat pasar darurat. Yuli sapaan akrab Juliyatmono membutuhkan Rp2 miliar.

“Kami akan mengajukan mendahului anggaran pada Februari. Bikin pasar darurat untuk Pasar Nglano dan Matesih,” tutur dia.

Advertisement

Rencana, pasar darurat Nglano meminjam lapangan Desa Ngijo. Lokasi itu akan menampung 1.200 pedagang. Pasar darurat Matesih berada di lapangan Desa Matesih. Lapangan akan menampung 1.350 pedagang. Namun, orang nomor satu di Pemkab itu tidak menyebut target proyek pembangunan pasar tradisional selesai.

“Mohon camat, tokoh masyarakat, DPRD ikut mendorong. Sudah tambah tanah dibeli di sekitar Nglano. Mau mengubah kesan Pasar Dangkrong [sebutan lain Pasar Nglano]. Samping Nglano dibenahi,” ujar dia.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kabupaten Karanganyar, Larmanto, mengatakan sudah koordinasi dengan Pemerintah Desa Ngijo dan Matesih. Pemkab segera menyosialisasikan pembangunan pasar ke pedagang setelah lelang pembangunan pasar darurat dimulai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif