News
Sabtu, 23 Januari 2016 - 11:30 WIB

KASUS NARKOBA : Geng Narkoba Berlan: Sebelum Digerebek, Rico Bicara Sendiri dengan Benda Mati

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi membawa jenazah pelaku pengeroyokan polisi yang tewas saat digerebek di Kawasan Tanah Tinggi, Senen, Jakarta, Jumat (22/1/2016). Salah satu pelaku pengeroyokan polisi di Kawasan Berlan berinisial R tewas tertembak setelah terjadi baku tembak dalam penggerebekan. (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

Kasus narkoba di Kampung Berlan, Matraman, Jakarta Pusat, mendorong polisi memburu anggota geng narkoba tersebut. Rico adalah satu dari 12 orang yang diburu.

Solopos.com, JAKARTA — Pelaku pengeroyokan polisi saat penggrebekan di Matraman pada Senin (18/1/2016), Rico Patikasih, memang dikenal sebagai sosok “bermasalah”. Dia dikenal sebagai sosok yang suka berkelahi selain pernah masuk penjara.

Advertisement

Paman Rico mengamini keponakannya sebagai tukang berkelahi dan orang yang berani. “Dia memang tukang berantem, berani tapi enggak kasar kalau sama keluarga,” ujar paman Rico, Yosi Pattinama, di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (23/1/2016).

Yosi kemudian menuturkan beberapa waktu ini ia melihat gelagat aneh pada Rico. Dia suka berbicara sendiri. “Belakangan ini terganggu pikirannya. Kadang-kadang ngomong sendiri, saya bingung apa efek narkoba atau apa. Kalau sama kita dia enggak berani. Ada beberapa bulan ini dia suka ngomong sendiri,” kata Yosi.

Ia pun mengenang perilaku Rico sebelum kejadian penembakan, Jumat (21/1/2016) sore. Pada Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, Yosi masih mendengar Rico berbicara sendiri. Rico berbicara dengan benda mati. “Dia ngomong sama pohon, ngomong sama tembok. Pas ada kita dia, ngobrol biasa sama kita,” sambungnya. Baca: Rico Diduga Tembaki Polisi Pakai Pistol Iptu Hariadi Prabowo.

Advertisement

Yosi mengaku dirinya merupakan paman dari Anapo Abraham, istri Rico. Ia membenarkan bila keponakannya, Anapo, memang dijebloskan ke penjara karena kasus narkoba. Namun ia membantah bila Rico disebut sebagai bandar narkoba. “Enggak lah [bandar narkoba], orang dia makan dari kita. Dia pas lagi berantem di lokasi aja itu,” tandasnya. Baca: Inilah Anggota Geng Narkoba Mami Yola yang Tewas di Johar Baru Jakpus.

Meski demikian, kesimpulan polisi berkata lain. Rico disebut sebagai salah satu dari 12 orang yang diburu akibat pengeroyokan terhadap anggota Polsek Senen dalam penggerebekan di Kampung Berlan, Matraman, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016) lalu. Polisi menyebutnya sebagai salah satu anggota geng narkoba Mami Yola yang mengeroyok Kanit Narkoba Polsek Senen Iptu Hariadi Prabowo.

Rico tewas setelah mencoba melawan dengan melepaskan tembakan. “Kami meminta pelaku menyerahkan diri, tapi Saudara R melawan dengan melepaskan tembakan sehingga mengancam keselamatan masyarakat dan petugas. Lalu anggota Brimob masuk, tembak-menembak, R tewas,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol. Hendro Pandowo, dalam wawancara yang ditayangkan TV One dari lokasi penggerebekan, Jumat sore.

Advertisement

Selain Rico, masih ada banyak nama lain yang sedang diburu polisi terkait kejadian di Matraman. “Kalau DPO tidak hanya itu, ada 12 orang. Tapi di rumah itu hanya R saja. Saat penggerebekan [di Matraman], dia ikut mengeroyok Iptu Prabowo,” kata Hendro. Baca: Polisi Diserang Bandar: Inilah Awal Mula Teriakan “Basi” dan Provokasi Mami Yola.

Hingga kini, garis polisi masih terlihat di rumah tempat Rico ditembak tersebut. Namun tak terlihat ada polisi yang berjaga di tempat itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif