News
Jumat, 22 Januari 2016 - 21:40 WIB

UJI KOMPETENSI GURU : Diklat Guru di Solo Dijadwalkan Mei, Disdikpora akan Gandeng MGMP

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Uji Kompetensi Guru (Kemdikbud.go.id)

Uji kompetensi guru, Diklat bagi guru di Solo yang mendapat nilai di bawah 55 pada UKG dijadwalkan pada Mei mendatang.

Solopos.com, SOLO–Pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi guru dan pengawas yang mendapat nilai di bawah 55 saat Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015, direncanakan diadakan Mei 2016 mendatang. Terkait hal itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) berkoordinasi secara intens dengan forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam rangka mempersiapkan program diklat tersebut.

Advertisement

Hal itu dikemukakan Kepala Disdikpora Solo, Etty Retnowati, ketika ditemui wartawan di SMK Negeri (SMKN) 2 Solo, Jumat (22/1/2016). Dia menjelaskan langkah tersebut berkaitan dengan belum adanya alokasi anggaran dari APBD Kota Solo 2016 untuk penyelenggaraan diklat guru tersebut.

“Ya karena saat penyusunan anggaran 2016, anggaran diklat guru memang belum masuk. Sehingga untuk saat ini, kami coba memanfaatkan keberadaan forum yang ada seperti MGMP, IHT (in house training), workshop, KKG (Kelompok Kerja Guru), dan semacamnya, dalam rangka peningkatan kompetensi guru,” ujarnya.

Terkait diklat tersebut, Etty menyatakan sejauh ini rencana pemerintah sudah ada. Namun pihaknya masih menunggu petunjuk teknisnya dari pemerintah.

Advertisement

“Ya kami belum tahu nanti teknisnya seperti apa. Tapi untuk data hasil UKG memang sudah ada, tinggal menunggu teknisnya itu saja,” papar dia.

Terpisah Kepala Bidang (Kabid) Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdikpora Solo, Sulardi, mengatakan rekap data guru maupun pengawas yang akan mengikuti diklat saat ini masih berjalan.

“Ya ini masih direkap, belum tahu jumlah pastinya berapa yang akan diikutkan dalam diklat nanti. Untuk Diklatnya seperti apa juga masih menunggu arahan dari pusat,” tandas Sulardi.

Advertisement

Menurut data dari Disdikpora, hasil nilai UKG 2015 untuk pengawas di Solo, dari 68 peserta, nilai tertinggi diraih Mulyanto dari UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari dengan nilai 75. Sedangkan untuk nilai UKG terendah pengawas yaitu 31. Sedangkan untuk hasil nilai UKG PAUD yang diikuti oleh 193 peserta, nilai tertinggi diraih Mayasari Dewi dari KB Ahmad Dahlan dengan nilai 83,33. Lalu nilai terendah UKG untuk PAUD yaitu 20. Hasil nilai UKG untuk TK yang diikuti 1.190 peserta, nilai tertinggi diraih Sri Yulianti dari TK Focus Independent School dengan nilai 75. Sedangkan nilai terendah untuk UKG TK yaitu 19.
Untuk SD yang diikuti oleh 3.104 peserta, nilai UKG tertinggi diraih Triyadi dari SDII Al Abidin dengan nilai 87,5. Sementara nilai terendah untuk nilai UKG SD yaitu 17,5. Kemudian SMP yang diikuti 1.968 peserta, nilai tertinggi diraih Gunadi Aris dari SMPN 9 dengan nilai 86,67. Dan nilai UKG terendah untuk SMP yaitu 26,67. SMA yang diikuti 1.101 peserta, nilai tertinggi diraih Endang Siwi dari SMAN 1 dengan nilai 91,67. Sedangkan nilai UKG terendah untuk SMA yaitu 21,67.

SMK yang diikuti 1.765 peserta, nilai tertinggi diraih  Ari Trianto dari SMKN 8 dengan nilai 89 dan nilai terendah UKG untuk SMK yaitu 14.
SLB yang diikuti 272 peserta, nilai tertinggi diraih Wahyu Trimei dari SLBN Solo dengan nilai 78 dan nilai terendah UKG untuk SLB yaitu 18,75.

“Di Jawa Tengah, TK dan SMK, untuk rata-rata nilai UKG mendapat rangking satu, sedangkan SD di Solo se Jawa Tengah dapat rangking tiga, SMP dapat rangking 11 dan SMA dapat rangking empat,” kata Sulardi.

Etty mengakui untuk 2015 nilai tertingginya lebih rendah dari nilai tertinggi UKG tahun lalu. “Ya memang nilai yang 2015 lebih rendah karena tahun lalu kan mencapai 92. Sedangkan di 2015 ini nilai tertinggi UKG hanya 91,61. Namun untuk nilai rata-rata UKG tahun 2015 lebih tinggi dibanding tahun 2014 yaitu sebesar 62,34,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif