Tajikistan memaksa wanita melepaskan jilbab dan mencukur 13.000 jenggot pria.
Solopos.com, SOLO – Demi melawan radikalisme, polisi Tajikistan mencukur 13.000 jenggot pria. Pemerintah juga menutup 160 toko yang menjual berbagai pakaian muslim.
Bahrom Sharifzoda, kepala polisi Khathlon sebagaimana dilansir Al Jazeera, Rabu (20/1/2016), mengatakan hal itu mereka lakukan demi menumpas paham radikalisme. Tak cukup dengan usaha itu, penegak hukum Tajikistan juga memaksa 1.700 perempuan dan anak perempuan melepas jilbab yang mereka gunakan.
Pemerintah Tajikistan memberikan ancaman bagi semua warganya yang ingin bergabung dengan kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang biasanya menyeberang melalui perbatasan Tajikistan-Afghanistan.
Ketakutan Tajikistan didasari oleh banyaknya warga yang ikut dalam kelompok radikal. Setidaknya ada sekitar 2.000 warga pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.