News
Jumat, 22 Januari 2016 - 15:40 WIB

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI : Disdikpora Solo Minta Buku AISM Tak Digunakan di TK dan PAUD

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Buku Anak Islam Suka Membaca yang dipermasalahkan GP Ansor karena diduga mengandung unsur radikalisme. (Istimewa)

Pendidikan anak usia dini, Disdikpora menyatakan TK dan PAUD di Solo tak menggunakan buku AISM.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo telah menginstruksikan kepada penyelenggara pendidikan anak usia dini agar tidak lagi menggunakan buku Anak Islam Suka Membaca (AISM) cetakan 2013 sebagai bahan ajar di sekolah, baik untuk siswa taman kanak-kanak (TK) ataupun PAUD.

Advertisement

Hal itu menyusul turunnya surat Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang Pelarangan bahan ajar PAUD mengandung unsur kekerasan, tertanggal 21 Januari 2015.

Kepala Disdikpora Solo, Etty Retnowati, ketika ditemui wartawan di SMK Negeri (SMKN) 2 Solo, Jumat (22/1/2016), mengakui hal itu.
“Menindaklanjuti surat tersebut, saya sudah share ke bidang terkait untuk segera menyosialisasikan ke sekolah-sekolah. Untuk TK tentunya lewat Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) SD dan untuk PAUD lewat Bidang PNF (Pendidikan Nonformal),” ujar Etty.

Advertisement

Kepala Disdikpora Solo, Etty Retnowati, ketika ditemui wartawan di SMK Negeri (SMKN) 2 Solo, Jumat (22/1/2016), mengakui hal itu.
“Menindaklanjuti surat tersebut, saya sudah share ke bidang terkait untuk segera menyosialisasikan ke sekolah-sekolah. Untuk TK tentunya lewat Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) SD dan untuk PAUD lewat Bidang PNF (Pendidikan Nonformal),” ujar Etty.

Dia menjelaskan sesuai instruksi dari Kemendikbud, buku-buku AISM cetakan 2013 tidak boleh lagi digunakan sebagai bahan ajar di sekolah, baik TK maupun PAUD, karena dinyatakan belum memenuhi kriteria kelayakan bahan pra-keaksaraan untuk anak usia dini.

“Memang bukan ditarik karena menurut instruksi seperti itu (tidak ditarik), tapi diminta untuk tidak lagi digunakan sebagai bahan ajar,” jelas dia. Di samping itu, Etty mengingatkan untuk siswa TK dan PAUD tidak seharusnya sudah diajarkan membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

Advertisement

Sementara itu, peredaran buku AISM di pasaran memunculkan berbagai pendapat. Menurut sejumlah orang yang pernah menggunakan buku tersebut, ada yang mengatakan buku itu bermanfaat untuk melatih anak-anak dalam membaca.

Terpisah, menurut penulis buku AISM, Nurani, dirinya telah merevisi buku-buku tersebut. “Sesuai janji saya, saya telah merevisi buku tersebut. Saya telah mengganti kata dan kalimat yang dianggap mengarah kepada radikalisme, juga kata-kata yang disebutkan dalam surat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

Buku AISM jilid 2, 3, dan 4 sudah kami revisi dan kami lengkapi dengan gambar yang cocok dengan isi buku dan dunia anak anak,” terangnya saat dimintai konfirmasi Solopos.com.

Advertisement

Sebelumnya dia menjelaskan tidak ada niat atau kesengajaan dalam penulisan buku-buku tersebut yang mengarah pada pengajaran paham radikalisme untuk anak-anak. Terkait jenis pilihan suku kata atau kalimat yang terdapat dalam buku AISM, tak ada maksud sedikit pun untuk mengarahkan anak didik terhadap pemahaman radikalisme dan atau terorisme.

“Bila jenis pilihan suku kata atau kalimat dimaksud diinterpretasikan atau ditafsirkan secara liar ke arah radikalisme dan atau terorisme, maka kami berlepas diri dari hal itu. Kami juga menegaskan aqidah yang kami yakini, dan selalu kami ajarkan kepada putra putri kami dan anak didik kami,  bahwa terorisme adalah perkara mungkar yang tidak dibenarkan oleh agama,” terangnya.

Kepada para guru, ustaz atau ustazah yang menggunakan buku AISM, Nurani meminta untuk menjelaskan secara baik dan benar kepada anak didik terkait kata atau kalimat yang bisa diinterpretasikan ke arah radikalisme dan atau terorisme.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif