Jateng
Jumat, 22 Januari 2016 - 06:50 WIB

ORMAS GAFATAR : Gandeng MUI, Pemprov Jateng Siap Pulihkan Ideologi Eks Gafatar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga eks-Gafatar berada di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016). Sebanyak 1.119 warga eks-Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dievakuasi dari Kabupaten Mempawah karena diusir paksa oleh masyarakat setempat pada Selasa (19/1/2016) tersebut, rencananya akan dipulangkan pemerintah ke daerah asal dengan menggunakan KRI Teluk Bone. J(JIBI/Solopos/Antara/Jessica Helena)

Ormas Gafatar yang selama ini dianggap menyimpang siap dipulihkan oleh Pemprov Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak 1.529 anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang akan dipulangkan ke Jawa dari Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), akan ditampung lebih dulu oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) sebelum dikembalikan ke keluarganya masing-masing. Selama di penampungan, para eks warga Gafatar ini akan diberikan penyuluhan untuk mengembalikan ideologinya ke arah yang benar.

Advertisement

“Nanti kami akan beri penyuluhan kepada mereka selama di penampungan. Kami akan libatkan semua pihak baik MUI [Majelis Ulama Indonesia], psikolog, maupun jajaran TNI dan Polri,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, usai menggelar rapat koordinasi bersama Kapolda Jateng, Irjen Pol Noer Ali, perwakilan Kodam IV Diponegoro, Badan Intelejen Negara, dan Kejaksaan Tinggi dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Jateng di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (21/1/2016) siang.

Ganjar menilai ideologi Gafatar sudah sangat menyimpang. Ia menilai ideologi itu mengatasnamakan Islam tapi menggabungkan semua agama jadi satu. Terlebih lagi, ideologi Gafatar itu membuat para anggotanya berani meninggalkan keluarga maupun pekerjaannya untuk bergabung dengan anggota yang lain.

Penilaian Ganjar ini sesuai dengan apa yang pernah dinyatakan oleh Polri dan MUI. Saat itu, Polri dan MUI menyatakan Gafatar sebagai aliran sesat karena mengatasnamakan Islam tapi tidak sesuai dengan syariat agama.

Advertisement

Para eks anggota Gafatar ini dipulangkan ke Jateng setelah pemukimannya di Mempawah, Kalbar, dibakar masa Selasa (19/1/2016). Mereka akan dipulangkan dengan menggunakan tiga kapal perang TNI AL dari Pontianak, Kalbar, menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (27/1/2016).

Setibanya di Semarang, mereka akan ditampung oleh Pemprov Jateng di beberapa lokasi seperti Gedung Transisto, Semarang, maupun Wisma Haji Donohudan, Boyolali.

Selama di penampungan, Ganjar berharap para eks anggota Gafatar ini tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang sehingga bisa diterima oleh masyarakat sekitar.

Advertisement

“Jadi mereka enggak perlu takut dengan masyarakat yang lain. Kalau mereka mau diterima ya harus berbuat sewajarnya untuk bisa diterima masyarakat,” ujar Ganjar.

Meski demikian, Ganjar belum yakin apakah masyarakat sekitar akan menerima kehadiran para eks anggota Gafatar itu.

“Ya kita lihat dinamika masyarakat seperti apa nanti. Apakah mereka bisa menerima atau tidak. Pastinya, kami akan melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran pemerintahan Pemprov Jateng, termasuk para kepala daerah di lokasi penampungan itu,” terang politisi dari PDI Perjuangan itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif