Soloraya
Jumat, 22 Januari 2016 - 20:53 WIB

ORANG HILANG : Jadi Penampungan Anggota Gafatar, Asrama Haji Donohudan Tertutup Untuk Umum

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Asrama Haji Donohudan mengecek tempat tidur yang akan digunakan anggota Gafatar, Jumat (22/1/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Orang hilang, Pengelola Asrama Haji Donohudan melarang sejumlah ruangan di Asrama Haji digunakan untuk kegiatan yang melibatkan orang banyak.

Solopos.com, BOYOLALI–Pengelola Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali sementara ini melarang Gedung Asrama Haji dijadikan tempat menggelar kegiatan yang melibatkan massa banyak. Hal itu dilakukan setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng akan menempatkan 1.529 orang  eks anggota Gafatar asal Jateng di Donohudan.

Advertisement

Kepala Urusan Pelayanan dan Promosi Asrama Haji Donohudan, Turmudi, mengatakan setelah pengelola asrama mendapatkan perintah dari Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng dan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset (DPPA) Pemprov Jateng terkait eks Gafatar yang akan ditampung di Donohudan langsung mengeluarkan kebijakan. Kebijakan tersebut adalah melarang Asrama Haji Donohudan dijadikan tempat menggelar acara yang melibatkan massa banyak.

“Kebijakan itu saya keluarkan setelah mendapatkan informasi dari Pemprov Jateng soal eks Anggota Gafatar akan ditempatkan di Donohudan,” ujar Turmudi saat ditemui Solopos.com di asrama, Jumat (22/1/2016).

Turmudi mengatakan kebijakan itu berlaku mulai Kamis (21/1/2016) sampai semua eks Anggota Gafatar kembali ke kampung halamannya masing-masing. Ia menjelaskan di Donohudan ada dua gedung yang akan dijadikan tempat menampung eks anggota Gafatar. Dua gedung itu adalah Madinah dan Makkah.

Advertisement

“Masing-masing kedua gedung tersebut memiliki kapasitas sebanyak 1.000 kamar sehingga ditotal semuanya ada 2.000 kamar. Jumlah petugas Donohudan sebanyak 55 orang,” kata dia.

Ia mengatakan tiap satu lantai Gedung Makkah dan Madinah memuat 385 tempat tidur yang terbagi dalam kamar-kamar. Tiap satu kamar yang luasnya sekitar 7 meter x 5 meter itu berisi 9-10 tempat tidur. Fasilitas lainnya disetiap kamar ada dua kamar mandi, jemuran baju, dan almari.

Ditanya mengenai perkembangan informasi kepastian kedatangan eks anggota Gafatar di Donohudan, Turmudi mengaku belum mendapatkan data pastinya. “Informasi terbaru eks anggota Gafatar baru diberangkatkan dari Semarang menuju ke Donohudan pada hari Rabu (27/1/2016). Informasi itu belum pasti sehigga jangan dijadikan patokan,” kata dia.

Advertisement

Eks anggota Gafatar, kata dia, yang datang di asrama nanti semuanya berasal dari Jateng. Informasi terbaru dari Pemprov Jateng eks anggota Gafatar nantinya mendapatkan pendampingan dari tokoh agama yang dikoordinasi oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pemprov Jateng.

“Hari ini [Jumat] kami sudah mengirim surat ke Polres Boyolali soal izin keramaian dan keamanan asrama,” kata dia.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Boyolali, Sri Ardiningsih, meminta kepada kepala desa (kades) dan camat untuk mendata warganya yang diduga gabung Gafatar. Pendataan itu sangat penting agar ketika nanti mereka sudah tiba di Donohudan, mudahkan dalam pemulangan eks anggota Gafatar di kampung halaman masing-masing.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif