Soloraya
Kamis, 21 Januari 2016 - 19:40 WIB

PENATAAN PARKIR SOLO : DTRK Tak Setuju Gedung Parkir di Pasar Gede, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi kawasan parkir di sisi utara Pasar Gede Solo, Senin (18/1/2016). Dishubkominfo Kota Solo merencanakan pembangunan gedung parkir dua lantai di kawasan tersebut untuk menyelesaikan masalah lahan parkir setelah penataan koridor Pasar Gede. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, Dinas Tata Ruang Kota menolak ada bangunan parkir di sekitar Pasar Gede.

Solopos.com, SOLO–Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Kota Solo tak sejalan dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) terkait rencana pembangunan gedung parkir di kawasan Pasar Gede.

Advertisement

DTRK lebih memilih konsep membangun taman parkir di Pasar Gede. Taman parkir dinilai lebih pas dan sejalan dengan harmonisasi Pasar Gede sebagai kawasan cagar budaya.

Kepala DTRK Solo Agus Djoko Witiarso ketika dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (21/1/2016), telah menyampaikan konsep pembangunan taman parkir untuk menyelesaikan persoalan parkir di Pasar Gede, dalam rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Rahmat Sutomo belum lama ini. Rapat itu diikuti satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, termasuk Dishubkominfo.

“Saat itu saya sampaikan bahwa taman parkir lebih baik. Pertimbangannya agar tidak ada bangunan lain yang menonjol selain Pasar Gede,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara sebaliknya, Agus mengatakan apabila dibangun gedung parkir, justru akan menutup bangunan Pasar Gede sebagai bangunan cagar budaya. Sehingga sudah semestinya tidak ada bangunan tinggi lainnya yang dibangun di sekitar Pasar Gede. Menurut Agus, lahan utara Pasar Gede sisi timur masih mencukupi untuk dibangun taman parkir. Hanya untuk kapasitasnya, Agus belum bisa memastikannya.
Yang jelas sebelum membangun taman parkir harus dihitung dulu jumlah kendaraan yang parkir di Pasar Gede setiap harinya. Termasuk kendaraan bongkar muat, sehingga akan diketahui kebutuhan riil lahan parkir.

“Kalau DTRK ditugasi untuk menata parkir Pasar Gede, konsep yang saya akan gunakan taman parkir. Nanti akan kita libatkan TACB [Tim Ahli Cagar Budaya] untuk menata Pasar Gede,” katanya.

Agus mengakui konsep penataan parkir masuk dalam master plan rencana penataan kawasan Pasar Gede. Master plan penataan Pasar Gede mestinya segera ditindaklanjuti dengan penyusunan detail engineering design (DED). Penataan Pasar Gede ini tidak hanya sebatas dikerjakan DTRK, melainkan juga melibatkan SKPD terkait. “Penataan Pasar Gede memang belum selesai. Proyek pekerjaan tahun lalu baru menyentuh 30% saja,” kata Agus.

Advertisement

Plt. Sekda Solo Rahmat Sutomo mengatakan penataan kawasan Pasar Gede belum rampung sepenuhnya karena keterbatasan anggaran. Sesuai perencanaan, penataan kawasan Pasar Gede membutuhkan anggaran Rp15 miliar. Namun Pemkot baru menerima bantuan kucuran anggaran dari APBD Provinsi Jawa Tengah Rp5 miliar. Bantuan Provinsi ini digunakan Pemkot untuk menata pedestrian pada tahun lalu.

“Pemkot masih kurang banyak anggaran untuk menyelesaikan penataan Pasar Gede. Kami akan usahakan untuk menganggarkan penyelesaian penataan kalau tidak di perubahan, ya di tahun depan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif