Soloraya
Rabu, 20 Januari 2016 - 23:15 WIB

WISATA SOLO : PT KAI- Pemkot Solo Belum Satu Suara Soal Sepur Kluthuk

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepur Kluthuk Jaladara (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Wisata Solo, PT KAI Daops VI/Yogyakarta dan Pemkot Solo belum satu suara soal tambahan lokomotif sepur kluthuk dari TMII.

Solopos.com, SOLO–PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI/Yogyakarta dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo tak satu suara terkait rencana operasional lokomotif sepur kluthuk tambahan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ke Solo.

Advertisement

PT KAI Daops VI/Yogyakarta menyatakan tidak tahu menahu ihwal rencana tambahan lokomotif sepur kluthuk dari TMII sebagai cadangan kereta Jaladara. Daops VI/Yogyakarta bahkan melemparkan persoalan rencana pengiriman lokomotif TMII ke Dishubkominfo.
“Tanyakan ke Dishubkominfo saja. Kami malah belum tahu apa-apa,” kata Pejabat Humas PT. KAI Daops VI/Yogyakarta Eko Budiyanto, ketika dihubungi wartawan, Rabu (20/1/2016).

Eko mengaku belum ada koordinasi apapun PT KAI Daops VI/Yogyakarta dengan Pemkot soal rencana penambahan sepur kluthuk yang akan dioperasikan sebagai kereta cadangan Jaladara. Apalagi saat ditanya kucuran anggaran dari Pemerintah Pusat senilai Rp8 miliar untuk pengiriman dan perbaikan lokomotif sepur kluthuk TMII, Eko tidak tahu sama sekali.

“Kalau ada anggaran dari Pusat, berarti tanyanya ke sana [Pemerintah Pusat]. Kita belum tahu apa-apa,” ungkapnya.

Advertisement

Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajat sebaliknya mengatakan rencana operasional sepur kluthuk tambahan dari TMII sudah dikoordinasikan dengan PT KAI Daops VI/Yogyakarta. Untuk operasionalnya, masih menunggu pengiriman lokomotif ke Solo, serta perbaikan oleh Daops VI/Yogyakarta. Sesuai koordinasi, pengiriman lokomotif akan dilakukan Februari nanti.

Rencana operasional tambahan sepur kluthuk harusnya direalisasikan pada 2015 lalu. Herman, sapaan akrabnya mengatakan Pemerintah Pusat mengucurkan anggaran Rp8 miliar untuk biaya pengiriman lokomotif dari TMII ke Solo serta perbaikan lokomotif tersebut.

“Namun belum bisa direalisasikan, dan baru akan dikirim ke Solo Februari nanti,” katanya.

Advertisement

Herman menambahkan sepur TMII dari segi usia sama seperti sepur kluthuk Jaladara. Bahkan, sepur TMII memiliki nilai sejarah karena pernah digunakan Presiden pertama RI Ir. Soekarno. Konsepnya, Herman mengatakan sepur kluthuk TMII akan dijadikan sebagai sepur wisata sama seperti sepur kluthuk Jaladara. Menurutnya kesuksesan Solo mengoperasionalkan sepur kluthuk Jaladara, menjadi alasan utama agar kereta dari TMII bisa beroperasi di Solo.

Eko menilai keberadaan sepur kluthuk Jaladara yang beroperasi di tengah kota menjadi ikon tersendiri bagi Kota Solo. Kereta tersebut mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo. Sepur kluthuk Jaladara akan beroperasi dari Stasiun Puwosari sampai Stasiun Kota Sangkrah yang berjarak kurang lebih 5,6 kilometer.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif