Soloraya
Rabu, 20 Januari 2016 - 23:59 WIB

WARGA TENGGELAM BOYOLALI : Ini Nama-Nama 5 Santri Tewas Tenggelam

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pondok Pesantren Miftahul Huda Sambi Boyolali (Istimewa/Facebook)

Warga tenggelam Boyolali, lima santri pondok pesantren tewas tenggelam.

Solopos.com, BOYOLALI — Lima santri Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Dukuh Pomahan RT 003/RW 002 Desa Senting, Sambi, Boyolali yang tewas tenggelam di bendungan irigasi pertanian Sungai Senting, Rabu (20/1/2016) langsung dimakamkan.

Advertisement

Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono melalui Kapolsek Sambi AKP Bambang Rusito, membenarkan tewasnya lima orang santri Ponpes Miftahul Huda.

Kelima santri itu yakni Muh. Riza, 14, warga Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Abdul Rofiq, 14, warga Dukuh Gumukrejo, Desa Kedunglengkong, Sambi, Boyolali, Muh. Khairulloh, 14, warga Dukuh Grenjeng, Desa Trosobo, Sambi, Boyolali, Nafidurrahman Muh. Al, 14, warga Weru, Nguter, Sukoharjo; dan Mus’ab Syaifudin, 14, warga Desa Pasabean, Bayat, Klaten.

“Korban setelah ditemukan langsung dilarikan ke rumah Rumah Sakit Umum Banyubening, Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali. Korban saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Bambang saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Bambang mengatakan kejadian tewasnya lima santri itu murni karena kecelakaan air. Jenazah korban langsung diserahkan ke ponpes untuk selanjutnya diserhakan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Dimintai konfirmasi, Pendiri Ponpes dan Pengasuhan Anak Yatim Miftahul Huda, Nasiruddin, mengaku meminta kepada siswa untuk kembali ke ponpes setelah kegiatan acara pramuka.

Ia mengira awalnya sepuluh orang santri itu hanya bermain air biasa di pinggir bendungan. Kemungkinan pada saat itu mereka terpeleset hingga akhirnya masuk ke dalam sungai dan tenggelam.

Advertisement

“Kami meminta maaf kepada keluarga korban atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan kepada Allah SWT,” kata dia.

Ponpes Miftahul Huda berdiri sejak tahun 2015 dengan jumlah santri sebanyak 240 orang.

Kelima santri tersebut tewas setelah mandi di sungai. Informasi dihimpun Solopos.com, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB bermula ketika 50 orang santri laki-laki selesai melaksanakan kegiatan Pramuka yang lokasinya 100 meter dari ponpes.

Setelah selesai mengadakan kegiatan tersebut siswa diminta kembali ke ponpes. Setelah kembali ke ponpes, sebanyak 10 orang santri menuju ke sungai yang lokasinya sebelah selatan dari Ponpes Miftahul Huda untuk mandi bersama. Lima orang  ditemukan selamat sementara lima lainnya ditemukan tewas tenggelam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif