Soloraya
Rabu, 20 Januari 2016 - 07:30 WIB

PERTANIAN BOYOLALI : Gedangan Sentra Bawang Merah Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang merah (Perfectinsider.com)

Dinamika pertanian Boyolali, Pemprov Jateng menetapkan Desa Gedangan, Cepogo, jadi salah satu sentra produksi bawang merah.

Solopos.com, BOYOLALI–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menetapkan Dukuh Jayan, Desa Gedangan, Cepogo, Boyolali sebagai salah satu daerah sentra produksi komoditas bawang merah di Jateng. Hal itu didasari dari hasil panen melimpah bawang merah varietas baru yakni batu ijo.

Advertisement

Sekretaris Kelompok Tani Utomo Jayan, Rusdianto, mengatakan sejak zaman dulu petani Jayan sudah lama menanam bawang merah tetapi hasilnya tidak maksimal. Baru sejak akhir tahun lalu petani mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi Jateng berupa bibit bawang merah varietas batu ijo.

“Setelah dicoba ditanam ternyata hasil bawang merah itu sangat bagus dan petani untung besar,” ujar Rusdianto saat ditemui wartawan di sawah, Selasa (19/1/2016).

Rusdianto mengatakan sebelumnya petani menanam bawang varietas seperti gugur, sri sakate hingga ampenan di tanah seluas 5.000 meter persegi hanya menghasilkan sebanyak 2,5 kuintal bawang merah. Sementara bawang varietas jenis batu ijo dengan luasan sama dapat menghasilkan bawang merah sebanyak 3 kuintal.

Advertisement

“Masa panen bawang merah varietas batu ijo lebih singkat yakni 60 hari sedangkan jenis varietas lainnya sampai 70 hari. Bawang merah yang dihasilkan petani Jayan adalah organik,” kata dia.

Sementara itu, Kasi Tanaman Sayuran dan Geofarmaka Dinas Pertanian Provinsi Jateng, Hesti Utami, mengatakan sejak awal tahun lalu Pemprov gencar menanam tanaman bawang merah di wilayah dataran tinggi dan rendah. Penanaman bawang merah merupakan bagian dari program swasembada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

“Bawang merah selama ini menjadi salah satu komoditas yang dapat mempengaruhi inflasi tingkat nasional. Kami berharap besar dengan daerah Boyolali bisa menghasikan bawang merah dengan jumlah besar,” kata dia.

Advertisement

Ia menjelaskan kebutuhan bibit bawang merah di Jateng tahun lalu sebanyak 33.000 ton/tahun dan sudah masuk swasembada bibit bawang. Melimpahnya bibit bawang merah dijual di provinsi lain.
Ia mengakui selama ini kebutuhan bawang merah di Jateng masih mengandalkan Brebes. Bawang merah di Brebes sudah terkenal dengan kadar pestisida terlalu tinggi sehingga perlu dikembangkan bawang merah organik salah satunya di Demak, Grobogan, Pati, dan Boyolali.

“Tahun lalu kami memberikan bantuan bibit bawang marah batu ijo di Desa Gedangan untuk ditanam dilahan seluas 4 hektare. Bantuan itu bersumber dari APBD 2015,” kata dia.

Ia menjelaskan ada empat daerah di Jateng menjadi percontohan budi daya bawang merah ijo yakni Boyolali, Temanggung, Kendal, dan Magelang. Tahun ini Boyolali kembali mendapatkan bantuan bibit bawang merah batu ijo untuk ditanam di lahan seluas 1 hektare.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif