Jogja
Selasa, 19 Januari 2016 - 10:40 WIB

PERDAGANGAN BEBAS: Hadapi MEA Pemkab Fokus Bangun SDM

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (academyft.com)

Pemkab menyiapkan program pelatihan lanjutan kepada tenaga kerja di Sleman untuk menghadapi MEA.
Harianjogja.com, SLEMAN– Menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) perlu dilakukan. Salah satunya dengan program uji kompetensi dan sertifikasi bagi tenaga kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman Untoro Budiharjo menuturkan, pihaknya menyiapkan program pelatihan lanjutan kepada tenaga kerja di Sleman untuk menghadapi MEA. Sebelumnya, Disnakersos membekali tenaga kerja dengan keterampilan tertentu. “Tahun ini mereka harus memiliki sertifikasi khusus. Kami menjalankan pelatihan bersama badan latihan kerja (BLK) untuk meningkatkan kapasitas SDM,” katanya, Senin (18/1/2016).
Selain memberikan pelatihan keterampilan kerja, Disnakersos juga akan memberikan keterampilan untuk berwirausaha seperti menjahit dan bengkel. Disnakersos juga membekali para pekerja dengan keterampilan bahasa Inggris. Segala program tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan tenaga kerja.
Meski begitu, Untoro mengatakan, saat ini pihaknya tengah menghadapi hambatan pengembangan wirausaha. Dia beralasan, peraturan baru mengenai pemberian dana hibah menjadi penyebabnya. Dia berharap masalah tersebut tidak menurunkan minat masyarakat untuk terus berwirausaha. “Dulu kami bisa memberikan mesin jahit atau peralatan awal untuk usaha. Sekarang kami tidak boleh lagi memberi modal awal,” ujarnya.
Terkait tenaga kerja asing, Disnakersos menerapkan peraturan izin memperkerjakan tenaga asing (IMTA). Hal itu dilakukan untuk melindungi tenaga kerja dalam negeri. Pada 2015 lalu, setidaknya terdapat 19 IMTA yang dikeluarkan oleh Disnakersos. Kebanyakan untuk tenaga ahli di tataran manajerial. Sementara pada awal tahun ini baru dua pengajuan IMTA yang diproses. “Kami mewajibkan adanya transfer pengetahuan dari tenaga asing ke tenaga lokal. Ini dilakukan agar ke depan perusahaan dapat mempekerjakan tenaga lokal bukan selalu orang asing,” ujar Untoro.
Peningkatan kualitas SDM juga dilakukan di sektor pendidikan dan perdagangan. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Sleman, Pustopo menyampaikan, instansinya fokus pada peningkatan kualitas SDM guna menghadapi MEA tahun ini. Terutama para pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Program peningkatan kualitas SDM sendiri dilakukan melalui pelatihan dan pengayaan keterampilan bagi para pengusaha.
“Peningkatan kualitas SDM menjadi kunci dari kesuksesan MEA. Kalau SDM cerdas dan terlatih, usaha lokal dapat lebih berkembang. SDM akan memiliki daya saing yang tinggi untuk menghadapi kompetitor dari negara lain,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif