SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi menikmati fajar pertama 2016 di Dermaga Waiwo, Raja Ampat, Jumat (1/1/2016). (Istimewa/@jokowi)
Media sosial terpopuler Facebook ternyata membuat Presiden Jokowi menjadi pemimpin yang paling disukai.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercatat menjadi pemimpin kedua paling disukai di Facebook setelah Perdana Menteri India, Narenda Modi. Hal itu diketahui berdasarkan perusahaan komunikasi global, Burson-Marsteller di Asia.
Seperti dilansir Kantor Berita Antara, Selasa (19/1/2016), kini hampir 90% dari semua pemerintah di dunia memiliki akun Facebook resmi. Sebanyak 87 kepala negara, 82 kepala pemerintahan dan 51 menteri luar negeri juga memiliki laman pribadi di media sosial terpopuler Facebook.
Berdasarkan dari data yang dikumpulkan pada bulan Januari 2016, Penelitian Tentang Para Pemimpin Dunia di Facebook, yaitu Penelitian Twiplomacy edisi pertama di tahun 2016 dari Burson-Marsteller, ditemukan sebanyak 169 dari 193 negara-negara anggota PBB memiliki akun Facebook resmi.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menjadi pemimpin dunia yang paling populer di Facebook dengan 46 juta likes pada laman kampanye-nya. Obama hampir disusul oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi dengan 31 juta fans pada laman pribadinya, dan 10,1 juta fans di laman insitusionalnya, yang juga menduduki posisi ketiga.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdo?an, Presiden Indonesia, Joko Widodo, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi melengkapi daftar lima besar pemimpin-pemimpin dunia yang paling populer, dengan masing-masing mencatat lebih dari 5 juta likes.
Di Asia, Joko Widodo menduduki posisi kedua setelah Narenda Modi dari India sebagai pemimpin yang paling disukai, diikuti oleh Noynoy Aquino dari Filipina, dan Presiden India, Pranab Mukherjee.
Di bulan November 2015, pemerintah Amerika Serikat membuat laman institusi resmi untuk Presiden Amerika Serikat (POTUS), yang mencatat 1.3 juta likes dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, dan berada di antara 30 laman pemimpin dunia terpopuler.
Sebagaimana dilansir Burson-marsteller.com, Selasa, kepopuleran pemimpin dunia di Facebook adalah penelitian terbaru Burson-Marsteller. Burson melihat cara pemerintah dan organisasi internasional berkomunikasi melalui media sosial.
Penelitian tersebut didasarkan pada studi Twiplomacy tahunan yang sangat diakui Burson-Marsteller. Awalnya penelitian itu difokuskan di media sosial terpopuler lain seperti Twitter.
Tahun ini penelitian diperluas untuk media sosial terpopuler lain termasuk Facebook, Instagram, YouTube, Google+, snapchat dan Vine. Analisis setiap platform terpisah akan dirilis setiap bulan dalam hingga publikasi penelitian Twiplomacy secara lengkap, Mei 2016.