Soloraya
Selasa, 19 Januari 2016 - 22:25 WIB

KECELAKAAN SUKOHARJO : Setelah Adik Tewas Tertabrak, Kini Ayah Meninggal karena Tabrak Lari

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pelayat mengantarkan jenazah Tugiman Siswo Prayitno, 55, ke permakaman umum desa setempat, Selasa (19/1/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Sukoharjo menimpa saru kelurga di Jombor dengan selang waktu 18 hari.

Solopos.com, SUKOHARJO–Entah kata apa yang bisa mewakili suasana hati Nur Toto Lelono, 35, dan keluarganya yang sedang dirundung duka. Kata sedih tak akan cukup menggambarkan kegetiran yang dirasakan mereka.

Advertisement

Belum reda kesedihan merajam batin karena sang adik, Supratman Sadono, 24, meninggal dunia akibat tertabrak mobil yang dikemudikan seorang polisi anggota Polres Wonogiri di Jalan Sukoharjo-Wonogiri tepatnya di Jembatan Cluringan, Tengklik, Telukan, Grogol, Sukoharjo, 1 Januari lalu, Nur Toto Lelono kembali dianiaya kepedihan. Ayahnya, Tugiman Siswo Prayitno, 55, mengalami peristiwa serupa, Selasa (18/1/2016) pukul 23.30 WIB.

Tugiman meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan lain di depan gerbang Sekretariat Daerah (Setda) Sukoharjo yang hanya berjarak kurang dari 50 meter dari rumahnya di Kampung Duabelasan RT 001/RW 003, Jombor, Bendosari, Sukoharjo. Tragisnya, dia merupakan korban tabrak lari.

Advertisement

Tugiman meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan lain di depan gerbang Sekretariat Daerah (Setda) Sukoharjo yang hanya berjarak kurang dari 50 meter dari rumahnya di Kampung Duabelasan RT 001/RW 003, Jombor, Bendosari, Sukoharjo. Tragisnya, dia merupakan korban tabrak lari.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari beberapa sumber di rumah duka, Selasa, kecelakaan terjadi saat Tugiman berupaya menyeberang jalan menggunakan onthel dari barat ke timur menuju rumahnya.

Perusahaan Tekstil

Advertisement

Suara benturan keras itu menyebabkan para tetangga mengetahui kejadian dan segera membawanya ke RSUD Sukoharjo. Sayang, sesampainya di rumah sakit Tugiman mengembuskan napas terakhirnya karena luka parah di kepala belakang.

Sesaat setelah kejadian warga melihat ada minibus berwarna silver atau putih berhenti di tepi lajur timur tak jauh dari lokasi peristiwa. Bagian sisi kanan dekat pintu depan mobil terlihat penyok. Tak lama mobil itu meninggalkan lokasi.

Nur Toto Lelono pesimistis polisi bisa mengungkap kasus yang membuatnya menjadi anak yatim itu. Menurut eksportir berbagai kerajinan kayu itu, perkara tabrak lari ayahnya akan dianggap tak sebesar kasus terorisme. Itu sebabnya polisi akan menanganinya biasa saja.

Advertisement

“Kalau teroris di mana pun berada pasti ketemu. Tapi pelaku tabrak lari kemungkinan besar sulit diungkap. Saya pasrah saja. Saya tak tahu lagi harus berkata apa. Cobaan keluarga saya datang bertubi-tubi,” ucap lelaki itu.

Dia berpesan kepada penabrak ayahnya agar segera menyerahkan diri kepada polisi. Jika tidak, menurut dia pelaku akan dihantui rasa bersalah selama seumur hidup.

Penjual makanan di warung hik, Andri, dan penjaga kantor lembaga pendidikan dekat lokasi kejadian, Heri, kepada Solopos.com mengaku melihat minibus berhenti sesaat setelah kejadian. Tiga orang penumpang sempat keluar mobil. Saat ditanya siapa yang menabrak Tugiman, salah satu dari mereka menjawab truk.

Advertisement

“Tapi waktu itu ada orang yang mengecek bagian kanan dekat pintu mobil yang penyok. Habis itu mereka langsung tancap gas,” kata Heri.

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Maryadi, saat dimintai konfirmasi mengatakan pihaknya masih menelusuri penabrak. Petugas masih menghimpun keterangan saksi-saksi untuk menemukan titik terang.

Advertisement
Kata Kunci : Kecelakaan Sukoharjo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif