News
Selasa, 19 Januari 2016 - 17:03 WIB

BOM SARINAH THAMRIN : Adik Kandung Minta Bahrun Naim Segera Pulang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dahlan Zaim (kanan) adik Bahrun Naim menggelar jumpa pers di Resto Kinasih, Badran, Laweyan, Solo, Sabtu (16/1/2016), terkait pemberitaan Bahrun Naim soal aksi teror di Sarinah, Jakarta Pusat. (Arif Fajar S/JIBI/Solopos)

Bom Sarinah Thamrin, keluarga meminta Bahrun Naim segera pulang untuk mengklarifikasi tuduhan otak pengeboman di Thamrin, Jakarta.

Solopos.com, SOLO–Keluarga Bahrun Naim bersama Tim Pengacara Muslim (TPM) meminta Polri memberi kesempatan kepada Bahrun Naim untuk membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya ihwal aksi teror di Sarinah Jakarta, Kamis (14/1/2016) lalu. TPM dan keluarganya juga meminta Bahrun Naim segera pulang ke Tanah Air guna membuktikan bahwa dirinya bukanlah otak aksi bom di Ibu Kota.

Advertisement

“Kepada kakak saya, Mas Bahrun Naim, yang mendengar suara saya ini. Kami bisa memahami posisi Mas sekarang ini. Kami ingin Mas pulang dan menjelaskan, mengkonfirmasi hal tersebut [tuduhan sebagai otak teror di Jakarta],” ujar adik kandung Bahrun Naim, Dahlan Zaim, saat menggelar jumpa pers di salah satu Rumah Makan di Solo, Selasa (19/1/2016).

Pernyataan Dahlan Naim tersebut dilontarkan mengingat banyak pihak yang mengait-kaitkan aksi teror di Jakarta dengan kakaknya. Di sisi lain, aksi teror di Ibu Kota Jakarta itu juga cukup mengganggu banyak pihak, baik keluarganya di Solo atau TPM yang saat ini tengah memerjuangkan upaya Peninjauan Kembali (PK) kasus hukum yang menjerat Abu Bakar Ba’asyir.

Advertisement

Pernyataan Dahlan Naim tersebut dilontarkan mengingat banyak pihak yang mengait-kaitkan aksi teror di Jakarta dengan kakaknya. Di sisi lain, aksi teror di Ibu Kota Jakarta itu juga cukup mengganggu banyak pihak, baik keluarganya di Solo atau TPM yang saat ini tengah memerjuangkan upaya Peninjauan Kembali (PK) kasus hukum yang menjerat Abu Bakar Ba’asyir.

“Aksi Teror di Jakarta sangat merugikan klien kami, karena bisa menghambat proses PK yang tengah kita ajukan,” kata Pembina TPM, Mahendradata.

Menurutnya, ada upaya sabotase dari pihak-pihak lain terkait munculnya opini bahwa Abu Bakar Ba’asyir terlibat dalam kasus teror bom Sarinah Thamrin.

Advertisement

Terkait inilah, TPM meminta Bahrun Naim segera pulang ke Tanah Air. Jika memang dijadikan tersangka, TPM meminta polisi agar tetap menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).

“Bahrun Naim harus pulang, hadapi secara hukum. Polisi harus memberikan hak bicara, hak pakai pengacara sendiri, bukan pengacara yang dipaksakan,” tegasnya.

Mahendradata berharap jika Bahrun pulang akan menjelaskan duduk permasalahannya. Ia juga meminta aparat polisi agar memberikan jaminan, tidak disiksa, tak diintimidasi, dan perlakuan ancaman lainnya.

Advertisement

“Perlu diketahui, Ustaz [Abu Bakar Ba’asyir] sangat kecewa, marah, dengan aksi teror di Jakarta. Sebab, Ustaz tak tahu menahu masalah itu, tetapi dikait-kaitkannya,” ujarnya seraya menegaskan bahwa Bahrun Naim sama sekali tak pernah menjadi anggota Jamaah Ansorut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba’asyir.

Dahlan Naim melanjutkan jika nantinya kakak sulungnya itu pulang, ia meminta polisi agar bisa bertindak adil kepada Bahrun Naim. Polisi, kata dia, harus memberikan kesempatan Bahrun berbicara supaya tuduhan disematkan kepada kakaknya tidak mengarah kepada fitnah.

Dahlan juga mengonfirmasi adanya suara yang diduga berasal dari kakak kandungnya di dunia maya. Dalam suara berisi bantahan itu, Dahlan meyakini 99% adalah suara kakaknya. “Saya yakin 99% itu suara kakak saya,” katanya. Dalam rekaman suara beberapa detik itu itu, terdengar suara goyonan seperti ini, “Lha wong saya itu jarang online dikira komunikasi /komunikasi dari Hong Kong apa.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif