Soloraya
Minggu, 17 Januari 2016 - 20:40 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Jalan Tol di Ngemplak Dijadikan Lokasi Balapan Liar dan Mesum

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Balapan liar di tol Soker, Karanganyar (Dok/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, sejumlah warga memanfaatkan jalan tol di Ngemplak Boyolali untuk balapan liar dan lokasi berbuat mesum.

Solopos.com, BOYOLALI–Sejumlah warga mengeluhkan maraknya jalan tol Solo-Kertosono (Soker) yang selesai dibangun di wilayah Ngemplak, Boyolali dijadikan lokasi balapan liar dan tempat mesum.

Advertisement

Salah seorang warga Desa Pandeyan, Marjuki, mengatakan setiap sore puluhan warga memadati jalan tol Soker di kawasan Desa Pandean mulai pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB. Warga datang di jalan tol sebagian besar ingin menikmati pemandangan sawah yang ada di sekitar jalan tol.

“Lokasi jalan tol menjadi tempat tongkrongan anak muda. Mereka datang menggunakan sepeda motor dan duduk di pinggir jalan tol,” ujar Marjuki saat ditemui Solopos.com di Kantor Desa Pandeyan, Minggu (17/1/2016).

Advertisement

“Lokasi jalan tol menjadi tempat tongkrongan anak muda. Mereka datang menggunakan sepeda motor dan duduk di pinggir jalan tol,” ujar Marjuki saat ditemui Solopos.com di Kantor Desa Pandeyan, Minggu (17/1/2016).

Marjuki mengatakan selain dijadikan tempat nongkrong oleh anak muda jalan tol sering kali dijadikan tempat balapan liar dan mesum. Mereka tidak pernah takut jika ada polisi datang mengerebek balapan liar tersebut.

“Balapan liar di jalan tol Soker sangat meresahkan warga yang tinggal di bawah jalan tol. Sura bising dari sepeda motor sangat mengganggu warga,” kata dia.

Advertisement

Senada diungkapkan warga lainnya, Edi Nursidi. Menurut dia, balapan liar sudah terjadi sekitar dua tahun lalu ketika jalan tol Soker di Ngemplak selesai dibangun. Balapan liar di tol pada malam Minggu bisa terjadi sampai dini hari.

“Jalannya yang lurus, sepi, dan lokasinya stategis menjadi alasan anak muda banyak yang balapan liar di tol Soker,” kata Edi.

Ia mengatakan pada malam hari di jalan tol Soker sering dijadikan tempat mesum. Tidak hanya itu perempuan yang datang di tol Soker sering menjadi korban pelecehan seksual hingga pencurian.

Advertisement

Sementara itu, Kepala desa (kades) Pandeyan, Sukasno, mengatakan maraknya jalan tol yang dijadikan balapan liar sudah pernah dilaporkan ke pelaksanan pembangunan jalan tol Soker. Ia meminta jalan tol Soker yang selesai dibangun ditutup sementara dengan menggunakan bambu atau batu besar di pintu masuk jalan tol.

“Balapan liar tersebut sangat mengganggu dan membahayakan warga yang tinggal disekitar jalan tol. Kami meminta pelaksana pembangunan jalan tol segera menutupnya,” kata Sukasno.

Terpisah, Kepala Satuan Kerja (Satker) Tol Soker, Aidil Fiqri, berjanji akan menindaklanjuti setiap keluhan warga dan desa soal maraknya balapan liar di atas jalan tol Soker. Ia mengaku sudah meminta pelaksana segera menutup pintuk masuk tol agar warga tidak masuk ke jalan tol.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif