News
Minggu, 17 Januari 2016 - 15:15 WIB

SWASEMBADA DAGING SAPI : Pemerintah Seriusi Rekayasa Genetika Lewat Kawin Suntik

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menristek dan Dikti, Mohamad Nasir (tengah) didampingi Bupati Karanganyar, Juliyatmono (dua dari kanan) memanen secara simbolis padi varietas Sidenuk di Desa Tunggulrejo, Jumantono, Karanganyar, Minggu (17/1/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Swasembada daging sapi ditargetkan tercapai pada 2019.

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemerintah menyeriusi program rekayasa genetika melalui kawin suntik demi mewujudkan target swasembada daging sapi tahun 2019.

Advertisement

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti), Mohamad Nasir, saat berdialog dengan para petani di Desa Tunggulrejo, Jumantono, Karanganyar, di balai desa setempat, Minggu (17/1/2016) siang.

Sebelum berdialog dengan petani, Menristek memanen padi varietas Sidenuk hasil penelitian Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan). Varietas tersebut diklaim unggul dari sisi produktivitas, dan rasanya yang pulen, seperti jenis Rajalele.

“Produktivitas varietas Sidenuk di atas rata-rata, bisa mencapai 11-12 ton per hektare. Syaratnya air cukup, dan dirawat dengan baik. Sebelum ini panen varietas Sidenuk di Ngawi [Jatim] mencapai 10 ton. Pakai varietas lain hanya tujuh ton,” ujar dia.

Advertisement

Menurut Nasir, pemerintah juga tengah serius memenuhi target swasembada daging pada 2019. Metodenya melalui rekayasa genetika kawin suntik sapi indukan. Dengan cara itu bobot sapi anakan akan meningkat signifikan dibandingkan sebelumnya.

Untuk sapi seperti di Bali dan Madura yang bobot biasanya di angka 250 kilogram, bisa menjadi 500-550 kilogram. Sedangkan untuk peranakan onggol (PO) seperti di Karanganyar yang bobot normalnya 300 kilogram, bisa menjadi 600-700 kilogram.

Nasir menilai Karanganyar potensial dikembangkan sebagai sentra peternakan sapi hasil rekayasa genetika. Dia mengaku sudah menyampaikan rencana pengembangan ternak sapi hasil rekayasa genetika kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Advertisement

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, menyabut baik komitmen pusat mengembangkan pertanian dan peternakan lokal. Apalagi Karanganyar merupakan lumbung beras nasional. Selain itu populasi sapi di Karanganyar sangat besar.

Kerja sama tersebut segera ditindaklanjuti dengan pendataan sapi indukan. “Jumlah sapi indukan saat ini berapa, segera divalidasi tim,” tutur Sekda.

Dia berharap kerja sama tersebut bisa berimplikasi kepada peningkatan derajat kesejahteraan petani dan peternak sapi di Karanganyar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif