Soloraya
Minggu, 17 Januari 2016 - 15:45 WIB

DEMAM BERDARAH WONOGIRI : DBD Masih Mengintai, DKK Tekankan Agar Warga Giatkan PSN

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar demam berdarah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Demam berdarah Wonogiri tahun ini telah menelan korban jiwa.

Solopos.com, WONOGIRI – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sejak awal tahun 2016 telah merenggut dua nyawa di Wonogiri. Untuk mencegah meluasanya serangan DBD, masyarakat diimbau selalu memperhatikan kebersihan lingkungan.

Advertisement

Sebelumnya, seorang warga Baturetno berusia tujuh tahun dilaporkan meninggal dunia akibat DBD, Sabtu (2/1/2016). Selanjutnya pada Minggu (10/1/2016), DBD kembali merenggut nyawa warga Pracimantoro.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Supriyo Heriyanto, terus mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungan.

“Kami sudah mengimbau melalui petugas di semua wilayah. Salah satu langkah untuk mengantisipasi DBD adalah dengan PSN [pemberantasan sarang nyamuk],” kata dia saat dihubungi, Jumat (15/1/2016).

Advertisement

Dia mengatakan pada 2016 telah terjadi lima kasus DBD. Dua di antaranya meninggal dunia. “Ada tiga di Pracimantoro dan dua di Baturetno. Kemudian dua di antaranya meninggal, satu di Pracimantoro dan satu di Baturetno,” kata dia.

Sebelumnya dia mengatakan jumlah kasus DBD pada 2015 sebanyak 50 kasus. Lima pasien di antaranya meninggal dunia.

Dia juga mengatakan Wonogiri memiliki beberapa wilayah yang menjadi daerah endemis. Di antaranya adalah Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Ngadirojo, Baturetno, Pracimantoro dan Jatisrono. “Untuk wilayah endemisnya tidak berubah. Kami terus memantau,” kata dia.

Advertisement

Sementara menurut data yang tercatat di RSUD dr. Soediran Mangoen Soemarso, sejak 2-13 Januari 2016, terdapat 25 pasien DBD yang dirawat. “Tapi dari jumlah tersebut, sampai 13 Januari, hanya tujuh orang yang masih dirawat. Tiga pasien anak dan empat pasien dewasa,” kata Humas RSUD dr. Soediran Mangoen Soemarso, Teguh Widodo, Jumat.

Di sisi lain, Camat Pracimantoro, Warsito, mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi waspada DBD. “Kepada masyarakat kami terus sampaikan agar menjaga kebersihan lingkungan serta tempat-tempat yang dimungkinkan menjadi tempat berkembangbiakan nyamuk. Di sekolah juga sudah kami sosialisasikan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif