Umum
Sabtu, 16 Januari 2016 - 01:50 WIB

UKM SUKOHARJO : Akibat Bom Sarinah, Pengrajin Rotan Trangsan Khawatir Order Anjlok

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengrajin rotan Trangsan Sukoharjo menyelesaikan pengerjaan pesanan. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Industri rotan Sukoharjo, pengrajin rotan di Trangsan mengkhawatirkan penurunan order setelah ada bom Sarinah di Jakarta.

Solopos.com, SUKOHARJO–Para pengajin rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak khawatir order dari luar negeri bakal anjlok pascaaksi teror bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016). Selama ini, mayoritas order produk kerajinan rotan berasal dari mancanegara.

Advertisement

Seorang pengurus klaster rotan trangsan, Suparji, mengaku khawatir order produk kerajinan rotan dari luar negeri bakal menurun drastis menyusul aksi teror bom di kawasan Sarinah. Hampir 90 persen order kerajinan rotan berasal dari luar negeri seperti Belanda, Tiongkok dan beberapa negara di Amerika Selatan.

“Para pelanggan dan pembeli perorangan asal luar negeri bakal waswas untuk memesan produk kerajinan rotan. Mereka bakal berpikir ulang untuk memesan kerajinan rotan lantaran kondisi keamanan di Indonesia seperti ini,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Jumat (15/1/2016).

Biasanya, para pembeli asal mancanegara bakal terlebih dahulu mengunjungi Desa Trangsan, Kecamatan Gatak sebelum memesan kerajinan rotan. Mereka menyurvei jenis kerajinan rotan yang dibutuhkan dan selera. Setelah ada produk kerajinan rotan yang dianggap cocok sesuai selera dan kebutuhan maka mereka langsung memesan dalam jumlah cukup banyak.

Advertisement

Bisa jadi, para pembeli mengurungkan niatnya untuk menyurvei kerajinan rotan di Desa Trangsan dengan pertimbangan kondisi keamanan di Indonesia. “Mungkin para pembeli berskala besar tak akan terpengaruh dengan aksi teror bom di Jakarta. Berbeda dengan para pembeli berskala kecil atau perorangan yang lebih mempertimbangkan faktor keamanan,” ujar dia.

Terlebih, hingga sekarang, mayoritas pengrajin rotan sangat mengandalkan order dari mancanegara. Apabila order kerajinan rotan dari luar negeri sepi maka otomatis omzet para perajin rotan dipastikan anjlok. Padahal, sebagian besar warga Desa Trangsan bermatapencaharian sebagai perajin rotan.

Menurut dia, para perajin rotan bakal memberikan informasi tentang kondisi keamanan di Indonesia yang telah kondusif. Harapannya, para pembeli percaya dan tak membatalkan order kerajinan rotan.

Advertisement

“Kami berharap kejadian ini [aksi teror bom] tak memengaruhi tingkat permintaan produk kerajinan rotan dari luar negeri. Kalau hanya mengandalkan pangsa pasar lokal tidak dapat menjaga kelangsungan hidup pengrajin rotan,” papar Suparji.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif