Soloraya
Sabtu, 16 Januari 2016 - 10:31 WIB

BUNUH DIRI SRAGEN : Tak Ada Hujan-Angin, Kakek di Kedawung Sragen Tiba-Tiba Bunuh Diri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Bunuh diri di Sragen ini mengagetkan. Tak ada masalah menonjol, tiba-tiba kakek-kakek ini bunuh diri.

Solopos.com, SRAGEN — Kakek-kakek asal Dukuh/Desa Pengkok RT 005, Kecamatan Kedawung, Sragen, Parso Semito Kamdi, 70, nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri pada batang pohon jambu di pinggir jalan desa, Sabtu (16/1/2016) dinihari. Parso memilih bunuh diri diduga karena frustasi dengan kondisi istrinya, Tiyem, 65, yang sakit-sakitam.

Advertisement

Pasangan suami istri Parso dan Tiyem tinggal satu rumah. Anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal dalam lingkungan satu RT. Tetangga Parso, Suyatno, yang tinggal di RT 001, melihat kehidupan Parso dan Tiyem biasa-biasa saja dan cukup harmonis. Tak ada indikasi mencurigakan pada hubungan suami istri itu. Suyatno juga tidak melihat masalah ekonomi yang berat, seperti utang, dalam keluarga Parso.

“Pada Jumat [15/1/2016] juga baik-baik saja. Kalau istrinya sakit ya memang karena sudah tua. Sakit menua kan sudah biasa. Utang ya tidak punya. Kami dan tetangga lainnya juga bertanya-tanya apa yang menyebabkan Parso senekat itu,” kata Suyatno.

Peristiwa itu diketahui kali pertama oleh Supanto, 30, tetangga Parso saat berjalan menuju masjid sekitar pukul 04.00 WIB. Saat melintas di jalan desa, Supanto terkejut melihat sosok tubuh yang menggantung pada batang pohon jambu dengan tali melilit leher di pinggir jalan. Aksi bunuh diri itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 04.15 WIB.

Advertisement

Sontak, Supanto berteriak dan membangunkan warga sekitar. Warga lainnya, Paidi terbangun dan menyaksikan kondisi Parso yang tergantung tak bernyawa. Mereka tak berani menurunkan tubuh Parso, termasuk keluarganya.

Perwakilan warga segera menghubungi aparat Polsek Kedawung. Tim Polsek bersama Tim Identifikasi Polres Sragen, tim dokter dan paramedis Puskesmas Kedawung langsung datang ke lokasi kejadian. Lokasi tersebut terletak sekitar 50 meter dari rumah Parso.

“Kami menurunkan korban sekitar pukul 05.30 WIB. Kami, personel Polres, dan tim medis memeriksa kondisi luar. Berdasarkan hasil visum luar tidak ditemukan indikasi penganiayaan. Kami menyimpulkan korban tewas disebabkan gantung diri,” ujar Kapolsek Kedawung AKP Suhardi mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo saat dihubungi Solopos.com, Sabtu pagi.

Advertisement

Suhardi menghimpun keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. Dia menduga tindakan bunuh diri itu diduga disebabkan karena frustasi dengan kondisi kesehatan istri Parso yang sakit-sakitan tak kunjung sembuh. Dia memperkirakan tindakan bunuh diri itu diperkirakan terjadi pukul 02.30 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif