Soloraya
Jumat, 15 Januari 2016 - 16:40 WIB

PEMBANGUNAN PASAR KLEWER : Kemendag Terjunkan Tim Audit Proyek Pasar Klewer

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas pekerja menyelesaikan pembangunan tahap I Pasar Klewer di Jl. dr. Radjiman, Solo, Sabtu (21/11/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pembangunan Pasar Klewer, Kementerian Perdagangan mengaudit pelaksanaan pembangunan tahap I Pasar Klewer.

Solopos.com, SOLO–Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menerjunkan tim untuk mengaudit pelaksanaan pembangunan Pasar Klewer tahap I. Proyek yang dibiayai Pemerintah Pusat menelan anggaran Rp59 miliar ini telah rampung pekerjaannya akhir 2015.

Advertisement

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Subagiyo ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Jumat (15/1/2015), telah melaporkan pekerjaan proyek pembangunan pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah ke Kemendag belum lama ini. “Laporan kita sampaikan setelah proyek rampung dibangun akhir Desember kemarin,” kata Subagiyo.

Selain melaporkan pekerjaan pembangunan tahap I, Subagiyo juga meminta Pemerintah Pusat segera menghibahkan Pasar Klewer ke Pemkot. Proses hibah perlu dilakukan mengingat status pengelolaan pasar saat ini berada di tangan Kemendag.
Selanjutnya, Kemendag akan menerjunkan tim auditnya melalui Inspektorat Jenderal Kemendag untuk mengaudit pembangunan pasar. Audit akan dilakukan guna memastikan apakah proyek pembangunan dikerjakan sesuai perencanaan atau sebaliknya. Subagiyo memastikan bahwa pelaksanaan proyek pembangunan Adapun paket proyek pekerjaan tahap I yang telah dikerjakan di antaranya, struktur bangunan basement dan semi basement.  “Secara keseluruhan pembangunan pasar yang terbakar akhir 2014 lalu baru mencapai 40%,” katanya.

Seusai audit, Subagiyo diminta memaparkan rencana anggaran belanja (RAB) untuk lanjutkan proyek pembangunan Pasar Klewer. Subagiyo mengatakan sesuai RAB mengajukan bantuan anggaran Rp96 miliar untuk merampungkan Pasar Klewer. Dana tersebut akan dikucurkan Kemendag setelah Pemkot memaparkan RAB. Diakui Subagiyo, anggaran yang diajukan Pemkot sedikit melenceng dari hitungan awal, yakni butuh Rp100 miliar. Pengajuan anggaran dihitung dengan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang saat itu menembus Rp17.000.

Advertisement

“Kemudian kami hitung ulang kebutuhan dan ternyata jumlah kebutuhan anggarannya tinggal Rp96 miliar. Kebutuhan ini yang kami ajukan ke Pusat dan di ACC,” katanya.

Subagiyo menargetkan surat perintah mulai kerja (SPK) untuk proyek tahap II akan diterbitkan awal Maret mendatang. Pihaknya akan menjadwalkan proses  lelang proyek rampung pada Februari nanti. Dengan demikian akhir Desember proyek fisik rampung dan awal Januari 2017 pedagang bisa boyongan menempati bangunan pasar baru. Hingga kini, Subagiyo terus berkoordinasi dengan pedagang pasar terkait pelaksanaan proyek pembangunan. Diharapkan proyek berjalan lancar dan tidak menemui kendala apa pun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif