Soloraya
Jumat, 15 Januari 2016 - 18:55 WIB

KEKERASAN PADA ANAK : Koalisi Ormas & LSM di Sragen Kawal Kasus Pengarakan Siswi Telanjang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan tehadap anak (liputan6.com)

Kekerasan pada anak, kalangan LSM dan Ormas di Sragen akan mengawal kasus pengarakan siswi SMP telanjang.

Solopos.com, SRAGEN–Koalisi organisasi kemasyarakatan (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sragen berkomitmen untuk mengawal kasus pengarakan siswi SMP tanpa busana yang dilakukan Sukamto, 50, beserta istrinya, Wiji Lestari dan adiknya, Sukarno.

Advertisement

Koalisi ormas dan LSM yang menamakan diri Forum Masyarakat Sragen Peduli R itu dideklarasikan di RM Ayam Geprek, Jumat (15/1/2016). Beberapa ormas dan LSM yang tergabung dalam koalisi adalah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Gerakan Rakyat Bersatu (GRB), Laskar Garuda dan Kompak HAM.

Ketua KNPI Sragen, Taufiq Nugroho, mengatakan kasus pengarakan siswi telanjang karena dituduh mencuri sandal dan pakaian bekas itu sudah mengundang keprihatinan banyak pihak dalam lingkup nasional. Oleh karenanya, dia berharap aparat penegak hukum bisa memberikan sanksi yang seadil-adilnya kepada Sukamto bersama istri dan adiknya.

“Kami tidak menginginkan kasus ini menguap begitu saja seperti hangat-hangat tahi ayam. Kami akan mengawal kasus ini sampai selesai. Jangan sampai majelis hakim menjatuhkan sanksi yang meringankan pelaku,” kata Taufiq pada kesempatan itu.

Advertisement

Ketua Presidium GRB, Lucky Setyo Nugroho, merasa terusik dengan tindakan tidak manusiawi yang dilakukan Sukamto bersama istri dan adiknya terhadap R. Dia menilai anak-anak merupakan masa depan bangsa sehingga tidak layak dipermalukan di hadapan umum. Dia menganggap fenomena itu terjadi karena rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah pedesaan setempat.

“Meski banyak orang menilai dia salah, Sukamto ini sama sekali tidak merasa bersalah. Dia menganggap apa yang dilakukannya itu sudah benar. Ini menunjukkan kualitas SDM dia itu rendah,” kata Lucky.

Sekretaris Kompak HAM, Dalimin, menimpati tindakan Sukamto tidak bisa dibenarkan dengan akal sehat. Menurutnya, video dan foto pengarakan siswi SMP telanjang itu sudah tersebar melalui media sosial. Saat ini, Kompak HAM masih menelusuri akun media sosial yang kali pertama mengunggah foto dan video pengarakan siswi telanjang itu.

Advertisement

”Menurut informasi yang kami dapat, akun itu diunggah oleh anak-anak yang belum tahu dan belum paham tentang konsekuensi hukum,” kata dia.

Setelah mendeklarasikan gerakan untuk mengawal kasus pengarakan siswi telanjang, koalisi ormas dan LSM juga menggelar aksi teatrikal di Jl. Ahmad Yani Sragen. Aksi teatrikal itu menggambarkan penderitaan R yang sudah diarak warga dalam keadaan telanjang. Sambil berkalung sandal, seorang wanita diarak sambil mendapat perlakuan kasar dari orang yang berperan sebagai Sukamto di belakangnya. Rencananya, aksi teatrikal serupa juga bakal digelar di arena car free day (CFD) pada Minggu (17/1/2016).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif