Soloraya
Jumat, 15 Januari 2016 - 21:40 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Pedagang Selter Kuliner Laweyan Berharap Relokasi Representatif

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jembatan (Dok)

Infrastruktur Solo, perbaikan jembatan Sayangan membuat pedagang sentra kuliner Laweyan meminta relokasi selter yang representatif.

Solopos.com, SOLO–Pedagang yang berjualan di Rest Area dan Sentra Kuliner Laweyan berharap mendapatkan selter baru yang representatif. Sebanyak tiga pedagang yang berjualan di tempat tersebut akan direlokasi menyusul rencana pembangunan Jembatan Sayangan yang menghubungkan Kelurahan Laweyan dan Pajang.

Advertisement

Salah seorang pedagang di Selter Kuliner Laweyan, Sri Mulyani, 63, mengaku belum diberi sosialisasi kepastian relokasi lapak berjualannya. “Kami belum tahu kepastiannya. Katanya mau dipindah dekat sini. Ada yang bilang di depan SD situ mau dijadikan satu dengan PAUD. Tapi ada yang bilang pindah ke samping makam. Kamar mandi umum akan dipindah,” terangnya saat ditemui Solopos.com, Jumat (15/1/2016).

Pedagang yang sudah dua tahun menempati lapak yang dibangun Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) setempat itu berharap lokasi baru yang dibangun pemerintah representatif. “Kalau di SD harus naik ke atas, mending tempatnya yang datar seperti ini. Bekas MCK ini lebih pas karena lokasinya tinggal menyeberang. MCK juga jarang dimanfaatkan, eman-eman,” ujarnya.

Menurut Sri, mulanya Selter Kuliner Laweyan ditempati enam pedagang yang tinggal di seputar Kampung Batik Laweyan. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah pedagang yang tersisa tinggal tiga orang. “Yang satu sudah meninggal dunia. Yang lainnya pilih ngopeni anak. Sekarang tinggal tiga pedagang yang aktif berjualan,” bebernya.

Advertisement

Sri berharap pembangunan Jembatan Sayangan bakal memberikan dampak ekonomi bagi warga dan pedagang di seputar Kampung Batik Laweyan. “Harapannya jembatan bisa membuat kawasan sini makin ramai,” katanya.

Pedagang lain yang ditemui Solopos.com, Medi, 58, juga mengaku belum mengetahui kepastian relokasi selter kuliner yang sudah ia tempati enam tahun terakhir. “Ya kalau dipindah jangan terlalu jauh karena selter di sini dijadikan jujukan mencari makan warga sampai pegawai toko di sekitar sini sampai Jl. dr. Radjiman,” tuturnya.

Medi mengatakan awalnya ia diarahkan berjualan ke Selter Kuliner Laweyan setelah lima tahun aktif berjualan di salah satu perempatan Jl. Sidoluhur Laweyan.

Advertisement

“Dulu saya dipindah jualan ke sini. Sebelumnya berjualan di perempatan dekat rumah [Jl. Sidoluhur]. Kalau sekarang mau dipindah lagi, ya manut pemerintah saja,” katanya.

Pembangunan Jembatan Sayangan bakal disuntik anggaran Rp2,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Penataan kawasan sekitar jembatan paling cepat dilakukan dengan dana APBD Perubahan (APBD-P) 2016.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif