News
Jumat, 15 Januari 2016 - 15:48 WIB

BOM SARINAH THAMRIN : Kutuk Bom Jakarta, FPI Curigai Intelejen Asing Menterorisasi Umat Islam

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Bom Sarinah Thamrin dikutuk dan dikecam FPI. FPI menyebut serangan itu tidak terkait agama Islam.

Solopos.com, JAKARTA – Front Pembela Islam (FPI) mengutuk mengecam aksi teror yang terjadi di Negara Kestuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan ini muncul usai serangan teror di Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) pagi.

Advertisement

“FPI mengutuk dan mengecam segala bentuk aksi teror bom di Negara Kesatuan Republik Indonesia, apalagi sampai menimbulkan korban,” tulis FPI dalam Pernyataan Sikap Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) tentang  Kasus Teror Bom di Jakarta Kamis 14 Januari 2016.

Surat yang ditanda tangani Ketua Umum FPI Ahmad Shobri Lubis itu, FPI juga berempati kepada semua korban dan mendesak pemerintah memberikan pengobatan sampai sembuh dan santunan kepada keluarga korban tewas.

FPI juga menegaskan serangan teror tidak berhubungan dengan Islam. Untuk itu, FPI mendesak pemerintah khususnya Polri agar menangkap, mengungkap dan menghukum seberat-beratnya pelaku teror secara profesional tanpa membabi buta.

Advertisement

Menariknya, di poin ke-4 surat itu, FPI mencurigai adanya gerakan intelejen asing untuk menterorisasi umat Islam. Sayangnya, FPI tidak memerinci maksud dari kata menterorisasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dirilis Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia kata ini juga tidak ditemukan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif