Soloraya
Kamis, 14 Januari 2016 - 01:00 WIB

RUANG PUBLIK SOLO : Taman Monjari Hanya Dibuka 1 Pintu, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Yayasan Kristen Kalam Kudus Rayakan Ulang Tahun ke-40 di Monjari

Ruang publik Solo, Pemkot Solo hanya membuka satu pintu masuk di taman Monumen 45 Banjarsari.

Solopos.com, SOLO–Selepas proyek revitalisasi tahap pertama Taman Monumen ’45 Banjarsari (Monjari) dinyatakan rampung akhir tahun lalu, ruang publik yang menjadi kawasan ruang terbuka hijau (RTH) tersebut telah dibuka untuk umum sejak 23 Desember 2015.

Advertisement

Pantauan Solopos.com Rabu (13/1/201), taman yang baru selesai dibangun dengan anggaran Rp3.346.681.000 ini telah dimanfaatkan sejumlah warga untuk bersantai dan beristirahat. Warga yang ingin masuk ke taman yang dibuka mulai pukul 06.00 WIB-21.00 WIB bisa masuk melewati pintu sebelah selatan. Ketiga pintu lainnya tidak dibuka pengelola.

Berbeda dari taman Monjari sebelumnya yang memperbolehkan pengunjung masuk membawa kendaraan, peraturan taman yang baru melarang pengunjung masuk membawa kendaraan. Seluruh kendaraan dititipkan ke penitipan parkir di depan pintu masuk utama taman.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Solo, Hasta Gunawan, berniat menjadikan Taman Monjari menjadi ruang publik laiknya Taman Balekambang. “Kami ingin taman ini bisa menjadi destinasi baru ruang publik di Solo. Tidak hanya terkenal nama besarnya, tapi juga bisa dimanfaatkan,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya belum lama ini.

Advertisement

Hasta menuturkan untuk memaksimalkan pengawasan, pihaknya hanya membuka satu dari empat pintu yang berada di Taman Monjari. “Proses pembangunan setelah ini masih berjalan. Selain itu juga untuk memudahkan pengawasan sebelum pemasangan kamera CCTV di tempat itu. Personel kami kan terbatas,” paparnya.

Menurut Hasta, pemanfaatan Taman Monjari untuk kegiatan olahraga sekolah di sekitar lokasi tersebut bisa langsung tanpa izin ke DKP. Sementara untuk kegiatan yang melibatkan warga lebih dari 25 orang, bisa mengajukan perizinan ke kantor DKP Solo.

“Untuk acara berskala kecil bisa mengajukan izin ke Kelurahan Setabelan. Tujuannya agar tidak tubrukan,” jelasnya.

Advertisement

Hasta mengatakan proses pembangunan Taman Monjari tahap kedua bakal disuntik anggaran Rp2 miliar. “Kami akan mereview DED karena sebelumnya usulan kami Rp4 miliar. Rencana prioritas untuk area bermain dan olahraga. Harapannya Februari sudah masuk tahap lelang,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Setabelan, Sudadi, yang ditemui secara terpisah, mengatakan pihaknya menerjunkan anggota Linmas dibantu Babinkamtibnas setempat untuk membantu pengawasan Taman Monjari.

“Personel kami patroli terus ke seputar taman. Kalau ada tindakan mencurigakan atau mengganggu keamanan dan kenyamanan pengunjung taman, akan langsung kami tindaklanjuti. Kami ingin bagian lingkungan kami aman,” jelasnya.

Sudadi sependapat untuk demi keamanan taman, pintu utama yang dioperasikan cukup satu saja. “Pintu memang harus satu saja yang dibuka. Kalau tidak, bisa bahaya karena lokasinya di tengah kota. Tempo hari saja, bagian keran air mancur ada yang diambil. Di sana juga banyak aset yang harus dijaga padahal personel kami terbatas,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif