Jogja
Rabu, 13 Januari 2016 - 12:55 WIB

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN : Perguruan Tinggi Swasta DIY Susun Kurikulum Sesuai MEA

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisuda perguruan tinggi. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Masyarakat Ekonomi ASEAN disikapi perguruan tinggi swasta DIY dengan menyusun kurikulum yang sesuai MEA

Harianjogja.com, KULONPROGO- Perguruan tinggi swasta (PTS) seluruh DIY siap hadapi persaingan pasar bebas. Berbagai persiapan telah dilakukan salah satunya dengan penyesuaian kurikulum.

Advertisement

Bermulanya masyarakat ekonomi Asean (MEA) dianggap beresiko mempersempit lahan pekerjaan bagi sarjana di Indonesia. Menanggapi hal tersebut, sejumlah PTS di DIY menyatakan diri sudah siap menghadapi persaingan yang semakin sempit bagi lulusannya.

Bahkan, lulusan PTS DIY paling siap hadapi MEA dibandingkan lulusan PTS kota lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah V DIY, Bambang Supriyadi. “Lulusan kita jelas yang paling bersaing dengan kota lainnya,” ujarnya.

Meski demikian, menurut dia, dibutuhkan standar kualifikasi yang sama di tingkat ASEAN untuk para sarjana. “Sudah disusun standar ASEAN seperti KKNI [Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia] sebelum MEA tapi hasilnya belum disebarluaskan,” ujar Bambang.

Advertisement

Ia menjelaskan jika sejauh ini kompetensi lulusan perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia sudah setaraf. Selain itu, juga dibutuhkan pemahaman pasar yang jelas untuk membuat lulusan PTS ini mampu bersaing di luar negeri.

Namun, ia menegaskan lulusan PTS untuk tetap meningkatkan kualitas diri. “Jangan sampai kita cuma jadi penonton, padahal lahan pekerjaan saja sudah sempit,” tambahnya.

Karena itu para lulusan PTS yang ingin masuk dunia kerja ASEAN harus memiliki level yang jelas. Berdasarkan data Kopertis, lulusan PTS DIY sudah memiliki kompetensi yang memadai hanya saja masih terganjal dengan permasalahan penguasaan bahasa.

Advertisement

Bambang juga menyarankan berbagai PTS untuk meningkatkan kerja sama internasional antar universitas, proses pendidikan, kemampuan komunikasi dan penyesuaian kurikulum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif