Soloraya
Rabu, 13 Januari 2016 - 21:00 WIB

KESEHATAN WARGA SUKOHARJO : Puluhan Warga Desa Kayuapak Polokarto Terserang Chikungunya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk cikungunya (Dok/JIBI)

Kesehatan warga Sukoharjo, warga di dua RW di Desa Kayuapak terserang chikungunya.

Solopos.com, SUKOHARJO–Puluhan warga RW 003 dan RW 004, Desa Kayuapak, Kecamatan Polokarto diserang penyakit chikungunya pada akhir pekan lalu. Virus penyakit chikungunya diketahui berasal dari wilayah Kabupaten Karanganyar yang menulari warga setempat.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (13/1/2016), puluhan warga menderita demam dan persendian tulang mengalami linu-linu. Sebagian penderita chikunya dibawa ke klinik kesehatan desa setempat. Sebagian lainnya dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah diobati, mereka hanya menjalani rawat jalan.

Kepala Seksi  (Kasi) Pengendalian Penyakit Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Sukoharjo, Bambang Sudiyono, mengatakan gejala-gejala penyakit chikungunya adalah demam dan persendian mengalami linu-linu. Menurut dia, penderita penyakit chikungunya harus beristirahat total selama beberapa hari.

“Tidak ada penderita yang menjalani rawat inap di puskesmas. Mereka beristirahat dan meminum obat di rumahnya masing-masing,” kata dia, kepada Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Dia telah mendapat laporan dari Puskesmas Polokarto ihwal kasus penyakit chikungunya di Desa Kayuapak, Kecamatan Polokarto. Petugas langsung turun lapangan untuk melakukan investigasi asal sumber virus penyakit chikungunya tersebut.
“Posisi Desa Kayuapak berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Karanganyar. Informasi dari warga setempat, virus penyakit chikungunya berasal dari Karanganyar,” ujar Bambang.

Berdasar laporan dari Puskesmas Polokarto, warga yang berobat di puskesmas maupun klinik kesehatan desa setempat berjumlah 59 orang. Namun, tak semua warga menderita penyakit chikungunya. Sebagian warga menderita penyakit cacar air lantaran gejalanya menyerupai penyakit chikungunya.

Bambang telah mengambil sampel cairan tubuh 15 penderita penyakit cacar air. Sampel cairan tubuh itu diuji laboratorium di Jogja. “Bisa jadi jumlah penderita cacar air lebih dari 15 orang. Namun, mayoritas warga memang menderita penyakit chikungunya,” tutur dia.

Advertisement

Lebih jauh, Bambang menambahkan masyarakat diminta berperan aktif mencegah penularan penyakit menular seperti chikungunya, demam berdarah dengue (DBD) maupun malaria selama musim penghujan. Pencegahan paling efektif dengan melaksanakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan rumah masing-masing.

Di sisi lain, Camat Polokarto, Pardi, bakal menggalakkan pelaksanaan PSN di setiap desa. Masyarakat harus membersihkan tempat penampungan air dan bak mandi yang bisa menjadi lokasi bertelur nyamuk. Apabila setiap masyarakat melaksanakan PSN di lingkungan rumahnya maka penyebaran penyakit menular dapat dicegah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif