News
Selasa, 12 Januari 2016 - 06:40 WIB

KETAHANAN PANGAN SOLORAYA : Bulog Akui Penyerapan Beras Terkendala Harga

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengecek raskin di Gudang Bulog Candirejo, Nganjuk, Minggu (30/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

Ketahanan pangan Soloraya, Bulog Subdivre III Surakarta menargetkan menyerap 100.000 ton beras tahun ini.

Solopos.com, SOLO–Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta menargetkan mampu menyerap beras sebanyak 100.000 ton pada tahun ini. Namun penyerapan belum bisa dilakukan di awal tahun karena harga jual di pasar lebih tinggi.

Advertisement

Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Budhi Ganefiantara, mengungkapkan target penyerapan tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini karena melihat potensi yang ada di wilayah Soloraya berdasarkan area tanam dan luas lahan. Dia mengatakan penyerapan tersebut untuk beras kualitas medium dan premium. Namun diakuinya persentase beras medium lebih dominan karena untuk penyaluran beras miskin (raskin).

“Kami sudah siap lakukan penyerapan tapi awal tahun ini terkendala dengan tingginya harga beras di pasar, yang mencapai Rp8.300/kg-Rp8.400/kg sedangkan harga Bulog yang ditentukan pemerintah adalah Rp7.300/kg untuk beras dan Ro4.650/kg untuk gabah kering panen (GKP),” ungkap Budhi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (11/1/2016).

Dia mengatakan tingginya harga jual di pasar tersebut dipengaruhi oleh molornya masa tanam akibat El Nino dan paceklik di beberapa daerah. Oleh karena itu, panen hanya terjadi di beberapa lokasi. Meski begitu, dia menilai kenaikan harga beras ini masih wajar karena harga beras di pasar saat ini masih cenderung masih normal sehingga belum perlu dilakukan operasi pasar.

Advertisement

Dia mengaku belum mengetahui apakah akan ada kenaikan harga pokok pembelian (HPP) beras dan gabah dari pemerintah sehingga untuk saat ini masih menggunakan acuan harga tahun lalu. Menurut dia, harga beras akan kembali normal pada pertengahan Maret saat panen raya dan penyerapan akan bisa langsung dilakukan.

“Meski begitu, pasokan beras saat ini masih aman untuk mencukupi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan, yakni sekitar 33.000 ton beras,” kata dia.

Sementara itu, terkait penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) hingga kini Budhi mengaku masih menunggu surat dari masing-masing pemerintah daerah (pemda) di Soloraya.

Advertisement

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Solo, Ariani Indriastuti, menyampaikan berdasarkan instruksi dari Pemerintah Provinsi Jateng, pagu raskin yang disalurkan sama seperti tahun lalu, yakni untuk 29.043 rumah tangga sasaran (RTS).

“Pagu raskin sama seperti tahun lalu tapi saat ini kami masih menunggu persetujuan perincian penerima raskin dari pemerintah pusat karena ada beberapa perubahan penerima yang disebabkan pindah domisili atau meninggal dunia,” terangnya saat dihubungi secara terpisah.

Meski begitu, dia mengatakan kemungkinan pada bulan ini raskin sudah bisa disalutkan kepada masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif