Jatim
Selasa, 12 Januari 2016 - 10:05 WIB

INVESTASI JATIM : Jatim Targetkan Investasi Rp250 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (IJIBI/Solopos/Istimewa)

Investasi Jatim tahun 2016 ini ditargetkan mencapai Rp250 triliun.

Madiunpos.com,  SURABAYA — Pemprov Jatim optimistis mampu meraup investasi Rp250 triliun sepanjang 2016 ini.

Advertisement

Asisten II Sekretaris Daerah Jawa Timur (Jatim) yang membidangi ekonomi pembangunan Hadi Prasetyo mengatakan  2016 betul-betul momentum yang pas bagi perekonomian provinsi ini untuk berlari lebih kencang dan lincah. Sejalan dengan itu pemerintah provinsi (pemprov) tampak percaya diri bisa mencapai investasi senilai Rp250 triliun.

Angka Rp250 triliun itu mencakup keseluruhan investasi, bukan hanya penanaman modal asing dan modal dalam negeri. “Target ini juga mencakup investasi masyarakat, misalnya ada yang membuka toko dan investasi lain-lain,” katanya, Senin (11/1/2016).

Pemprov menilai jumlah tersebut bisa dicapai asalkan berbagai polemik di dunia usaha, seperti yang menyangkut ketenagakerjaan dapat ditangani lebih baik. Seperti halnya daerah lain, Jatim juga terkendala dengan persoalan upah minimum.

Advertisement

Kepercayaan diri Jatim atas target investasi yang dibidik pemprov itu bukan tanpa alasan. Provinsi ini terbukti berhasil membukukan investasi terbanyak ketiga selama Januari-September 2015.

Kedua Setelah DKI
Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat porsi Jatim setara 9,9% total kapital yang tertanam. Persentase tersebut setara dengan Rp39,6 triliun.

Nilai ini terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp18,6 triliun (setara 14% dari total PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) berkisar US$1,7 billion (sama dengan 7,9% total PMA). “Kami harap 2016 ini persepsi masyarakat dan pebisnis bagus terhadap Jatim,” ujar Hadi.

Advertisement

Sejalan dengan investasi yang dibidik tinggi, pemprov juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh kisaran 6%. Berdasarkan data Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Jatim yang dipublikasikan Bank Indonesia, pada triwulan ketiga tahun lalu ekonomi bertumbuh 5,44% (year of year/yoy).

Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Benny Siswanto menjelaskan dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi Jatim berada di posisi tertinggi kedua setelah DKI. Pada Juli – September tahun lalu Ibu kota membukukan pertumbuhan 5,96% (yoy). “Besarnya skala ekonomi Jatim juga terlihat dari pangsanya terhadap ekonomi nasional,” kata dia mengutip KEKR Jatim Triwulan III/2015.

Provinsi Jatim membukukan sumbangsing sebesar 14,71% terhadap perekonomian Indonesia. Persentase ini adalah yang terbesar kedua setelah DKI sebesar 16,99%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif