News
Selasa, 12 Januari 2016 - 19:00 WIB

BERCANDA BAWA BOM : Mengaku Bawa Bom, Bule Maroko Ditangkap di Bandara Adisutjipto

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi Bandara Adisutjipto. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Bercanda bawa bom kembali muncul di Bandara Adisutjipto.

Solopos.com, SLEMAN — Seorang warga negara asing (WNA) asal Maroko ditangkap petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Adisutjipto, Sleman, Selasa (12/1/2016) siang. Pria berkulit putih itu harus berurusan dengan aparat karena bercanda dengan mengaku membawa bom saat diperiksa di check in counter Terminal B Adisutjipto.

Advertisement

Akibat pengakuannya itu, barang bawaannya tersebut diledakkan oleh Unit Jibom Satbrimob Polda DIY. Pria itu bernama Yousef Azoulay Arick berkewarganegaraan Maroko kelahiran Israel 7 Juni 1970. Setelah ditangkap petugas Avsec, lalu dibawa ke Mapolda DIY berikut barang bukti sebuah kotak yang terbungkus plastik.

Yousef merupakan orang ketiga yang dipidanakan karena candaan soal bom. Sebelumnya seorang lansia berinisial LF, 69, warga Taman Mangu Indah E.7/11, Pondok Aren, Tangerang dan DN, 52, asal Jogja juga harus menjalani pemeriksaan atas tindakan serupa beberapa waktu lalu.

Advertisement

Yousef merupakan orang ketiga yang dipidanakan karena candaan soal bom. Sebelumnya seorang lansia berinisial LF, 69, warga Taman Mangu Indah E.7/11, Pondok Aren, Tangerang dan DN, 52, asal Jogja juga harus menjalani pemeriksaan atas tindakan serupa beberapa waktu lalu.

Staff Ground Operation Maskapai Air Asia Jogja Arieza Hardyana menceritakan, dari Adisutjipto, Yousef sedianya akan berangkat menggunakan Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8449 dari Jogja pukul 13.30 WIB untuk menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Saat memasuki check in counter dan melewati pemeriksaan X-Ray pertama, pihaknya manyampaikan bahwa Yousef kelebihan bagasi.

“Setelah dilakukan profiling bagasi akhirnya barangnya bisa dikurangi dan itu sudah tidak masalah,” ungkapnya saat di Mapolda DIY, Selasa (12/1/2016).

Advertisement

Yousef menyampaikan barang itu didalamnya berisi bom, menerima jawaban itu, Arieza kembali bertanya untuk memastikan namun mendapat jawaban yang sama. “Saya tanya isinya, dia menjawab bom, saya tanya lagi, dia jawab ini bom lagi. Lalu saya menyampaikan kepada petugas Avsec,” tegasnya.

Menurutnya, ia langsung melaporkan tindakan Yousef itu ke petugas Avsec. Setelah Avsec berkoordinasi dengan petugas Satpom TNI AU, Yousef lalu ditangkap dan menjalani pemeriksaan. Sesuai dengan aturan larangan bercanda memberikan informasi palsu terkait keselamatan penerbangan, maka petugas membatalkan penerbangan Yousef.

Selanjutnya Yousef diangkut ke Mapolda DIY menggunakan mobil milik PT Angkasa Pura. “Sebenarnya dia berdua dengan seorang temannya. Tapi temannya bisa melanjutkan penerbangan karena tidak ada masalah,” ujarnya.

Advertisement

Setibanya di Mapolda DIY, Yousef lebih dahulu diperiksa di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu dan dilanjutkan penyelidikannya di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum). Mengenakan kaus hitam, celana jins warna gelap dan sandal jepit, ia tampak santai dengan masih membawa tas punggung warna putih. Selama pemeriksaan, Yousef didampingi personel Polda DIY yang fasih berbahasa Inggris karena ia tak banyak memahami komunikasi bahasa Indonesia.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menegaskan hasil pemeriksaan sementara, WNA asal Maroko itu mengaku hanya bercanda. Yousef sengaja bercanda karena pemeriksaan di bandara terlalu ketat. “Mengaku hanya bercanda, tapi karena sudah ada aturan ya, proses hukum berjalan,” tegasnya.

Barang bawaan Yousef berupa kotak yang disampaikan berisi bom itu akhirnya diledakkan oleh Unit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob di Halaman Mapolda DIY pukul 15.30 WIB. Sebuah robot m-icor milik buatan Kanada milik Satbrimob dikerahkan untuk melakukan observasi jarak dekat dengan objek benda milik bule tersebut lalu meledakkannya. “Isi ternyata souvernir sejenis kenthongan dari kayu. Tapi itu SOP pengamanan kami jadi harus diledakkan,” ungkap Anny.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif