Selasa, 12 Januari 2016 - 19:17 WIB

BENCANA SUKOHARJO : Jumlah Rumah Rusak Di Duwet Bertambah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Guru SD Duwet 02 membersihkan puing-puing atap yang rusak akibat diterjang angin ribut. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Bencana Sukoharjo, jumlah rumah rusak di Desa Duwet akibat angin ribut bertambah.

Solopos.com, SUKOHARJO–Jumlah rumah rusak milik warga dan sekolah di Desa Duwet, Kecamatan Baki yang diterjang angin lisus bertambah dari 40 unit menjadi 97 unit. Saat ini, para korban masih mengungsi ke rumah kerabat keluarga maupun rumah tetangga.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Selasa (12/1/2016) tim gabungan melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing bangunan dan genteng rumah yang rusak di lokasi kejadian. Mereka disebar di beberapa lokasi agar penanganan pascabencana angin lisus cepat rampung.

Selain puluhan rumah penduduk, angin lisus juga memprorak-porandakan atap SDN Duwet 02 pada Senin (11/1/2016) siang hari. Hampir sebagian genteng sekolah rusak diterjang angin lisus. Kerusakan terparah terdapat di musala sekolah. Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) diliburkan untuk sementara. Para guru dan siswa bahu membahu membersihkan reruntuhan genteng sekolah yang rusak.

Kepala Desa Duwet, Kecamatan Baki, Suparno, mengatakan perangkat desa langsung mendata rumah penduduk dan sekolah yang rusak akibat diterjang angin lisus. Berdasar hasil pendataan, jumlah rumah penduduk rusak kategori sedang dan ringan sebanyak 96 unit. Selain rumah penduduk, ada satu Sekolah Dasar (SD) yang juga rusak akibat dilanda angin lisus. “Kami mendata rumah penduduk dan sekolah yang rusak akibat diterjang angin lisus hingga pukul 22.00 WIB,” kata dia saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian, Selasa.

Advertisement

Pemerintah Desa Duwet menyiapkan sebanyak 9.000 genteng untuk mengganti genteng rumah penduduk yang rusak. Selain genteng, beberapa bahan bangunan seperti pasir dan semen juga telah disiapkan. “Kami talangi dahulu dengan pengadaan genteng rumah dan bahan bangunan. Nanti juga ada bantuan serupa dari instansi terkait,” ujar dia.

Menurut Suparno, wilayah Desa Duwet termasuk rawan bencana angin lisus. Saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang kerap terjadi angin lisus yang menerjang rumah penduduk dan menumbangkan pepohonan. Kali terakhir, angin lisus memporak-porandakan 13 rumah penduduk pada 2014.

Sementara itu, Kepala SDN Duwet 02, Sri Haryanto, mengatakan saat kejadian, seluruh siswa telah pulang ke rumah. Begitu pula dengan para guru dan karyawan sekolah telah pulang ke rumahnya masing-masing. Dia mengaku mendapat laporan atap sekolah rusak akibat diterjang angin lisus dari guru sekolah.

Advertisement

Di sisi lain, Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan jumlah tim gabungan yang melakukan kerja bakti sekitar 200 orang. Mereka berasal dari anggota Polres Sukoharjo, Kodim 0726/Sukoharjo, batalyon infanteri (Yonif) 413/Bremoro, sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, SAR Sukoharjo, Tagana, dan PMI Sukoharjo. Kegiatan kerja bakti akan dilakukan hingga perbaikan rumah penduduk rampung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif