Soloraya
Sabtu, 9 Januari 2016 - 10:40 WIB

PROYEK TOL SOKER : Kesal Irigasi Rusak, Warga Dibal Tebar Lele 40Kg

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memancing di sawah yang tergenang air akibat kerusakan saluran irigasi imbas pembangunan jalan tol Solo-Kertosono, Jumat (8/1/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Proyek tol Soker di wilayah Boyolali membuat kesal warga sekitar karena saluran irigasi menjadi rusak berat.

Solopos.com, BOYOLALI–Sejumlah petani Desa Dibal, Ngemplak, Boyolali menebar ikan lele di sawah yang terendam air akibat saluran irigasi rusak. Saluran irigasi yang rusak itu dampak dari pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker).

Advertisement

Salah seorang petani Slamet, mengatakan aksi menebar lele di sawah milik petani yang terendam air itu sebagai bentuk protes warga kepada kontraktor pembangunan jalan tol. Sawah milik petani yang ada di Dibal banyak yang tidak bisa ditanami padi akibat saluran irigasi pertanian tidak berfungsi dengan baik.

“Sawah milik petani kalau musim hujan kebanjiran lantaran saluran irigasi pembuangan air tertutup tanah jalan tol. Sementara jika musim hujan sawah kekeringan karena tidak mendapatkan suplai air dari Waduk Cengklik,” ujar Slamet saat ditemui Solopos.com di sawah, Jumat (8/1/2016).

Slamet mengatakan warga kesal dengan kontraktor pembangunan jalan tol Soker karena tak kunjung memperbaiki saluran irigasi yang rusak. Warga memilih menebar benih ikan lele sebanyak 40 kilogram di sawah milik warga seluas sekitar 300 meter persegi. Warga menggunakan dana swadaya untuk membeli ikan lele.

Advertisement

“Sawah yang ditebar ikan lele itu sekarang mejadi lokasi pemancingan umum. Ikan lele sebanyak 40kg itu ditebar di sawah pada Selasa kemarin,” kata dia.

Sementara itu, Kepala desa (kades) Dibal, Budi Setiyono, mengatakan aksi protes warga dengan menebar ikan lele di sawah itu tanpa sepengetahuan desa. Pemerintahan desa baru tahu pada Rabu (6/1/2016) pagi banyak orang memancing di sawah.

“Sawah yang ditebar ikan lele sekarang berubah menjadi lokasi pemancingan umum. Yang memancing tidak hanya warga dari Dibal tapi juga dari Solo,” kata dia.

Advertisement

Ia mengatakan desa sudah menyampaikan ke warga agar dalam melakukan protes dilakukan secara santun jangan sampai mengganggu ketertiban umum apalagi merusak fasilitas jalan tol. Kantor Desa Dibal, kata dia, setiap hujan turun terendam juga air akibat selokan yang ada di depan kantor desa tertutup galian tanah pembangunan jalan tol Soker.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif