Soloraya
Sabtu, 9 Januari 2016 - 06:40 WIB

PENGELOLAAN SAMPAH SUKOHARJO : Awas, TPA Mojorejo Hanya Bertahan 5 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TPA Sukoharjo di Desa Mojorejo, Bendosari (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Pengelolaan sampah Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo menyatakan daya tampung sampah di TPA Mojorejo hanya bertahan lima tahun.

Solopos.com, SUKOHARJO–Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari diperkirakan bisa bertahan menampung sampah di Sukoharjo selama lima tahun mendatang. Kondisi ini dipengaruhi volume sampah mengalami peningkatan setiap tahun.

Advertisement

Kepala UPTD Persampahan DPU Sukoharjo, Sartono, mengatakan volume sampah di Sukoharjo mengalami peningkatan setiap tahun terutama di kawasan permukiman padat penduduk, pertokoan dan pusat perbelanjaan.

Volume sampah di Sukoharjo sebanyak 370 meter kubik/hari pada 2015. Tahun sebelumnya, volume sampah mencapai 320 meter kubik/hari.

“Setiap tahun selalu ada peningkatan volume sampah. Tahun ini juga sama, diperkirakan ada peningkatan volume sampah antara 20 meter kubik-30 meter kubik/hari,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (8/1/2016).

Advertisement

Menurut Sartono, apabila volume sampah meningkat terus menerus setiap tahun maka lahan TPA tak memadai untuk menampung sampah. Dia memperkirakan TPA di Desa Mojorejo seluas kurang lebih empat hektare hanya bisa bertahan selama lima tahun mendatang.

Karena itu, saat ini, ia fokus mengembangkan pengelolaan TPA berbasis dan berorientasi meningkatkan perekonomian masyarakat. Pengelolaan sampah TPA dilakukan langsung oleh warga setempat. Sampah bisa didaur ulang berupa pupuk kompos maupun kerajinan tangan yang bernilai ekonomi tinggi.  “Kami juga menerapkan sistem sanitary landfill dalam pengelolaan TPA. Sampah yang ada didaur ulang, lalu dimanfaatkan komposnya sementara residu atau sisanya dibuang,” jelas dia.

Tak hanya itu, sampah di TPA bakal dimanfaatkan untuk memproduksi gas metan pada tahun ini. Potensi produksi gas metan di beberapa TPA di Sukoharjo cukup tinggi. Gas metan yang dihasilkan dari sistem sanitary landfill dapat dimanfaatan untuk bahan bakar pembangkit listrik atau waste to energy.

Advertisement

Lebih jauh, Sartono menambahkan telah menyiapkan instalasi khusus untuk produksi gas metan di tengah-tengah lahan TPA.

“Rencananya seperti itu [produksi gas metan dari sampah] pada tahun ini. Kami juga telah berulang kali berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukoharjo untuk merealisasikan produksi gas metan,” papar dia.

Kepala BLH Sukoharjo, Suraji, mengatakan apabila proyek produksi gas metan di TPA di Desa Mojorejo berhasil maka pengelolaannya akan dikembangkan pada masa mendatang. Rencananya, pihak ketiga dilibatkan untuk merealisasikan produksi gas metan dari sampah.

“Sekarang kami masih mengkaji secara mendalam sambil mempersiapkan segala sesuatu untuk merealisasikan proyek itu [produksi gas metan dari sampah],” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif