News
Jumat, 8 Januari 2016 - 05:00 WIB

PROGRAM 35.000 MEGAWATT : Proyek Listrik Butuh Rp97 Triliun, PLN Baru Kantongi 75%

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Program 35.000 megawatt berupaya diwujudkan oleh pemerintah.

Solopos.com, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sudah mengantongi 75% dari kebutuhan investasi pembangunan proyek listrik yang nilai totalnya mencapai Rp97 triliun.

Advertisement

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said seusai menghadiri rapat pembiayaan program kelistrikan dengan sejumlah menteri bidang ekonomi di Kantor Wakil Presiden, Kamis (7/1/2016).

“2016 Cukup aman karena tadi PLN menghitung butuh Rp97 triliun dan hampir dua pertiga sudah secure,” papar dia.

Dia menyebutkan, perusahaan listrik pelat merah itu memperoleh dana investasi dari ekuitas, pinjaman sindikasi perbankan, dan kerja sama dengan pihak swasta atau Independent Power Producer (IPP).

Advertisement

Dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut pemerintah dan PLN mengidentifikasi potensi perbankan Indonesia untuk membiayai proyek listrik. Selain itu juga tetap membuka diri pada tawaran dari lembaga keuangan.

Pada pertengahan Desember 2015, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menandatangani perjanjian kredit investasi PLN dengan sindikasi 6 bank nasional.

Keenam bank tersebut antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Exim Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur.

Advertisement

Dalam perjanjian, keenam bank ini akan memberikan plafon kredit sebesar Rp12 triliun dengan tenor pinjaman selama 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian, termasuk masa tenggang 3 tahun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif