Teknologi
Rabu, 6 Januari 2016 - 22:38 WIB

SERANGAN MALWARE : Ini Dampak Bila Postingan "Panas" Facebook Diklik!

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jebakan Malware berupa "Wanita mabuk setelah pesta" (facebook)

Serangan malware dengan konten panas sering muncul di Facebook saat liburan atau akhir pekan.

Solopos.com, JAKARTA — Penyebar scam dengan iming-iming konten dewasa di Facebook seakan tak ada kapoknya. Apalagi saat sudah masuk libur panjang seperti akhir tahun kemarin, ini jadi waktu favorit hacker dunia maya untuk menyebarkan berbagai jurus maut penggoda iman.

Advertisement

Dikutip dari Detik, Selasa (5/1/2016), praktisi keamanan internet Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengungkapkan salah satu momen yang menjadi favorit dari para kriminal dunia maya dalam serangan malware atau phishing adalah saat para administrator kurang siaga.

“Itulah sebabnya serangan malware dilakukan pada akhir pekan dengan pertimbangan para administrator yang berjaga sedang libur. Setidaknya saat lebih rendah kesiagaannya dibandingkan hari kerja biasa dan dampak dari penyebaran malware tentu akan lebih maksimal dibandingkan dengan hari biasa,” jelasnya.

Serangan malware semakin marak saat libur panjang seperti libur akhir tahun 2015, saat postingan scam dewasa Facebook menurut pantauan Vaksincom begitu masif dan menyimpan dua misi khusus, pencurian password dan keuntungan finansial dari aktivitas iklan.

Advertisement

Sebagai catatan, view sebanyak 1.853.567, 9.074 Like dan 6.789 Share pada postingan Facebook yang diberikan adalah palsu dan hanya merupakan gambar yang telah dipersiapkan terlebih dulu.

Situs Jebakan

Alfons melanjutkan, apabia tautan tersebut diklik, pembuat posting dewasa itu cukup cerdik untuk tidak langsung menghubungkan dengan situs jahat yang telah dipersiapkan, melainkan menghubungkan dengan pemendek tautan yang telah dipersiapkan.

Advertisement

Salah satu tautan yang diberikan jika diklik akan mengarah ke situs jebakan yang telah dipersiapkan pelaku. Saat ini situs tersebut telah dinonaktifkan, namun berdasarkan data dari Lab Vaksincom pada saat posting ini diluncurkan, situs tersebut yang bertujuan mencuri password akun Facebook korbannya.

“Jika korbannya terpancing untuk memasukkan kredensialnya, akun tersebut akan langsung digunakan untuk melakukan posting tautan dengan berbagai gambar panas. Selain membuat malu pemilik akun tentunya juga tidak menutup kemungkinan akun yang memiliki nilai ekonomi tinggi akan dieksploitasi,” pungkas Alfons.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif