News
Rabu, 6 Januari 2016 - 16:30 WIB

KURS RUPIAH : Harga Komoditas Lesu, Rupiah Ditutup Melemah 51 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali melemah setelah sempat menguat kemarin hingga pagi tadi.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah kembali tertekan hari ini. Dalam perdagangan Rabu (6/1/2016), rupiah ditutup di level Rp13.943/dolar AS atau melemah 51 poin (0,37%). Hal ini seiring tertekannya mata uang di Asia oleh dolar AS.

Advertisement

Kurs rupiah dibuka menguat 0,45% atau 62 poin ke level Rp13.830/dolar AS pada perdagangan Rabu pagi. Penguatan ini sejalan dengan pergerakan kurs Asia yang bergerak di zona hijau pagi ini. Namun setelah jeda siang, sekitar pukul 13.35 WIB, rupiah melemah ke Rp13.920/dolar AS.

“Fase normalisasi yang berlanjut serta pengaruh inflasi rendah global memaksa inflasi terus turun ke 3,35%. Harga minyak Brent dan harga premium yang turun segera mendorong ekspektasi inflasi yang lebih rendah,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.

Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan ekspektasi inflasi yang rendah memberikan dorongan penguatan bagi rupiah. Namun, harga komoditas yang masih lesu dan pelemahan euro memberikan tekanan terhadap rupiah melalui apresiasi indeks dolar AS.

Advertisement

“Harga komoditas yang belum beranjak naik masih akan menjaga peluang depresiasi. Indeks dolar yang menguat bisa kembali mendorong pelemahan rupiah hari ini,” kata Rangga.

Sebelumnya, laju pelemahan rupiah sempat terhenti pada Selasa (5/1/2015) karena tertahan sentimen positif dari penurunan harga BBM dan inflasi yang melandai. Rupiah kemarin ditutup menguat 0,37% atau 51 poin ke Rp13.892 per dolar AS di pasar spot, rebound setelah merosot 2,34% pada 7 hari sebelumnya.

Hal ini bersamaan langkah pemerintah menurunkan harga BBM dalam besaran yang lebih besar dari rencana awal. Harga per liter premium turun dari Rp7.400 ke Rp7.050 di area Jawa, Madura dan Bali, lebih rendah dari rencana awal menjadi Rp7.150 per liter.

Advertisement

Pemerintah juga menetapkan harga premium lebih rendah di luar Jawa, Mandura dan Bali yaitu Rp6.950 per liter. Adapun harga solar turun dari Rp6.700 per liter menjadi Rp5.650 per liter.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif