Jatim
Selasa, 5 Januari 2016 - 15:05 WIB

WISATA BOJONEGORO : Pertamina Jadikan Sumur Tua Objek Wisata, Pemkab Sambut Gembira

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan lapangan sumur minyak tua di Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Wisata Bojonegoro bakal diramaikan objek wisata baru di bekas lapangan sumur minyak tua.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah mengagas pendirian objek wisata di lapangan sumur minyak tua wilayah setempat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur pun mendirikan lampu hijau.

Advertisement

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bojonegoro Agus Supriyanto, di Bojonegoro, Selasa (5/1/2016), menyatakan dukungan Pemkab Bojonegoro atas gagasan Pertamina menjadikan lapangan sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan menjadi objek wisata. Langkah penghentian kegiatan pertambangan tradisional semacam itu, menurut dia, tidak akan mematikan para pekerja penambangan sumur minyak.

“Pemkab sangat mendukung gagasan  Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, menjadikan lapangan sumur minyak tua menjadi objek wisata,” kata Kepala Dinas ESDM Bojonegoro Agus Supriyanto.

Menurut dia, menjadikan lokasi lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, sebagai objek wisata, merupakan langkah yang tepat untuk menertibkan penambangan sumur minyak yang dilakukan secara ilegal. Selain itu, lanjut dia, perengkek atau pekerja pengangkut minyak sulingan bakal msih bisa bekerja, misalnya dengan mengangkut pengunjung atau wisatawan yang datang ke lokasi setempat.

Advertisement

“Pemkab akan mendukung gagasan menjadikan lokasi setempat sebagai objek wisata, karena pekerja di penambangan masih tetap bisa bekerja,” katanya, menegaskan.

Apalagi, lanjut dia, kalau imbalan jasa yang diterima penambang semakin berkurang, karena turunnya harga minyak dunia, akan semakin mendorong penambang menjual minyak mentah ke penyuling tradisional. “Penambang lebih senang menjual ke penyuling, karena harganya lebih tinggi dibandingkan minyak disetor ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu,” jelas dia.

504 Dapur Penyulingan
Seorang penambang sumur minyak tua warga Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Basuki, menjelaskan penambang lebih suka  menjual ke penyuling tradisional karena harganya mencapai Rp2,2 juta untuk setiap 1.000 liter. Namun, lanjut dia, kalau minyak mentah disetor ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, hanya memperoleh imbalan jasa Rp1,9 juta setiap 1.000 liter.

Advertisement

“Kalau imbalan jasa turun lagi, karena harga minyak dunia turun, ya, penambang jelas lebih senang menjual ke penyuling,” jelas dia. Pernyataan Basuki itu, diamini pula penyuling lain pertambangan minyak tradisonal di Desa Beji, Kecamatan Kedewan, Pudjiantoro.

Data dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, perengkek yang mengangkut BBM sulingan secara tradisional berupa solar, minyak tanah, jumlahnya 356 perengkek. Jumlah BBM sulingan yang dibawa keluar melalui jalan Desa Hargomulyo dan Wonocolo, diperkirakan mencapai 447 barel per hari.

Di lapangan sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, dengan jumlah 772 titik sumur minyak lama dan baru, tercatat ada 504 dapur lokasi penyulingan minyak mentah tradisional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif