Jogja
Selasa, 5 Januari 2016 - 04:22 WIB

TIM SAR BANTUL : Honor Tim SAR Diambil dari Retribusi Wisata, Mungkinkah?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel SAR mengevakuasi jenasah pendaki Gunung Lawu yang tewas terbakar, di pos pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, Minggu (18/10/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Tim SAR Bantul akan dipertimbangkan agar mendapatkan honor dari retribusi wisata

Harianjogja.com, BANTUL-Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempertimbangkan pembayaran honorarium para personel pencarian dan penyelamatan atau Tim SAR setempat bersumber dari retribusi masuk objek wisata.

Advertisement

“Kami mempertimbangkan bagaimana bila honorarium personel SAR diambilkan dari retribusi [tiket masuk objek wisata] atau pihak swasta yang mengambil keuntungan di pantai selatan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Senin (4/1/2016).

Pertimbangan tersebut dilakukan karena pihaknya mengakui peran dan tanggung jawab Tim SAR dalam memberikan kenyamanan bagi para wisatawan pantai selatan tidak dapat dipandang sebelah mata karena risiko yang juga membahayakan keselamatan mereka.

Pihaknya berniat meningkatkan kesejahteraan seluruh personel SAR Bantul yang berjumlah 92 orang, namun keinginan masih terkendala dengan minimnya anggaran, sehingga perlu ada kebijakan baru seperti honorarium SAR dari retribusi wisata.

Advertisement

Dwi mengatakan gagasan tersebut pernah dikomunikasikan dengan Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul. Pihak dewan memberikan apresiasi serta mendukung gagasan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan personel tim SAR.

Namun demikian, menurut dia, komisi yang membidangi kebencanaan dan menjadi mitra kerja BPBD tersebut berpandangan untuk merealisasikan hal itu membutuhkan proses yang cukup panjang.

“Paling tidak dibutuhkan peraturan daerah (perda) baru jika honor SAR diambilkan dari retribusi atau pihak swasta,” kata Dwi Daryanto, seperti dikuti dari Antara.

Advertisement

Menurut dia, jika gagasan tersebut dapat terealisasi maka pihaknya memandang peran dan tanggung jawab regu penyelamat wisatawan jika terjadi kecelakaan laut nantinya seperti penjaga pantai di objek wisata di Kebumen dan Pangandaran.

“Namanya ‘life guard’, jadi teman-teman SAR benar-benar bisa fokus memantau wisatawan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif