News
Selasa, 5 Januari 2016 - 21:30 WIB

HARGA BBM : Menteri Perindustrian Sebut Harga Barang Harus Turun, Mungkinkah?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi SPBU di Selang terlihat lengang dan tidak melayani pembeli karena kehabisan stok BBM. Selasa (5/1/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harga BBM yang turun mulai 5 Januari 2016 membuat Menteri Perindustrian berani mengatakan harga barang harus turun.

Solopos.com, JAKARTA — Pelaku industri harus menurunkan harga barang yang diproduksi seiring dengan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi dan Premium per 5 Januari 2016.

Advertisement

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan penurunan harga BBM per 5 Januari berdampak pada penurunan biaya produksi. Karena itu, dia meminta pelaku usaha menurunkan harga jual barang yang mereka produksi. “Seharusnya mengikuti, jangan untungnya terlalu besar,” katanya seusai rapat koordinasi membahas revitalisasi Batam dan Kepulauan Riau di Jakarta, Selasa (5/1/2016).

Harga solar bersubsidi turun dari Rp6.700 menjadi Rp5.650 per liter, sementara harga Premium untuk wilayah luar Jawa, Madura, dan Bali turun dari Rp7.300 ke Rp6.950 per liter. Penetapan harga tersebut berlaku mulai 5 Januari 2016 hingga tiga bulan sejak tanggal ditetapkan.

Lebih jauh, Saleh Husin menuturkan sumber energi harus difokuskan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, bukan dijadikan komoditas yang menopang penerimaan negara. Karena itu, harga energi terutama untuk industri harus lebih murah. “Agar daya saing kita makin kuat,” jelasnya.

Advertisement

Daya saing industri yang kuat bakal menjadi modal penting untuk bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tak hanya BBM, harga sumber energi lain seperti gas juga harus diturunkan. Saat ini pelaku usaha di Sumatra Utara mengeluhkan harga gas yang tinggi di Medan.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J. Supit menjelaskan penurunan harga BBM memang memberikan dampak bagi sektor industri. Namun, dampak tersebut tidak signifikan karena penurunan harga BBM hanya sedikit. Dampak penurunan harga BBM juga tergantung pada jenis industri.

Dia melanjutkan penurunan harga BBM tidak serta merta menurunkan harga barang-barang di masyarakat karena terdapat faktor lain yang mempengaruhi harga, misalnya hukum permintaan dan penawaran. “Selama ini kalau sudah naik tidak akan turun,” tambahnya.

Advertisement

Salah satu komponen utama penghitungan harga BBM menggunakan formula rata-rata harga BBM di Singapura (Mean of Platts Singapore) tiga bulan terakhir. Rata-rata bensin RON 92 rata-rata US457,38 per barel, sementara rata-rata harga solar US$54,80 per barel.

Selain itu, harga BBM juga dipengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), biaya penyimpanan, biaya distribusi BBM untuk menjangkau seluruh wilayah NKRI, pajak pertambahan nilai (PPN), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB), dan marjin untuk badan usaha penyalur (SPBU).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif