Jateng
Senin, 4 Januari 2016 - 16:50 WIB

HARGA KOMODITAS PANGAN : Musim Panen, Harga Beras Mulai Turun

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang beras (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga komoditas pangan beras mulai turun seiring panen padi.

Semarangpos.com, KUDUS-Harga jual beras di pusat perdagangan beras di Pasar Wergu Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini mulai turun secara bervariasi.

Advertisement

Salah seorang pedagang beras di Pasar Wergu Kudus, Anisa, Senin (4/1/2016), mengatakan penurunan harga beras terjadi sejak beberapa pekan terakhir yang dimungkinkan karena saat ini sudah memasuki musim panen tanaman padi.

Beberapa daerah di Kabupaten Kudus, kata dia, dalam waktu dekat sudah memasuki musim panen sehingga harga jual beras di pasaran cenderung turun. Dengan banyaknya stok beras di pasaran, dia memastikan, harga jualnya juga akan turun secara bervariasi.

Terkait dengan perayaan Natal dan Tahun Baru 2016, kata dia, tidak terlalu berpengaruh besar terhadap fluktuasi harga jual beras, mengingat saat ini beberapa jenis beras justru mengalami penurunan harga.

Advertisement

Beberapa jenis beras yang mengalami penurunan harga, yakni beras jenis B turun menjadi Rp8.200 per kilogram dari harga jual sebelumnya Rp9.000/kg, bramo turun menjadi Rp9.000/kg dari harga sebelumnya Rp9.500/kg, beras jenis super turun menjadi Rp8.000/kg dari harga jual sebelumnya Rp8.400/kg.

Kondisi serupa juga terjadi pada super poles pekan ini turun menjadi Rp9.000/kg dari harga jual sebelumnya Rp10.000/kg, beras menir turun Rp200 menjadi Rp8.000/kg dan menir poles turun menjadi Rp4.400/kg dari harga jual sebelumnya sebesar Rp5.000/kg.

Meskipun beberapa jenis beras mengalami penurunan harga jual, kata dia, beberapa jenis beras ada yang mengalami kenaikan harga.

Advertisement

Di antaranya, beras sedani naik Rp200 menjadi Rp9.200/kg, mentik wangi naik Rp500 menjadi Rp10.000/kg, mentik naik Rp400 menjadi Rp8.000/kg dan ketan naik Rp5.000 menjadi Rp17.000/kg.

“Kenaikan paling tinggi hanya pada beras ketan karena stok ketan impor saat ini sedang kosong, sehingga hanya mengandalkan ketan lokal dengan pasokan yang terbatas,” ujarnya.

Meskipun beberapa jenis beras mengalami penurunan harga, kata dia, transaksi penjualan beras saat ini justru lesu karena dalam sehari hanya laku 2 ton, sedangkan sebelumnya bisa mencapai 5 ton beras per hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif