Soloraya
Minggu, 3 Januari 2016 - 00:40 WIB

KECELAKAAN SUKOHARJO : Sebulan, 6 Nyawa Melayang di Jalan Sukoharjo-Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kecelakaan Sukoharjo selama sebulan terakhir mengakibatkan sedikitnya 6 orang tewas.

Solopos.com, SUKOHARJO—Jalan Sukoharjo-Wonogiri di kawasan Grogol-Bulakrejo dan Joho-Nguter menjadi jalur paling mematikan selama kurang dari sebulan terakhir. Selama kurun waktu tersebut enam nyawa melayang dalam empat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di jalur berbahaya itu.

Advertisement

Polisi memetakan dua jalur berbahaya itu mulai perbatasan Grogol, Sukoharjo-Solo hingga perempatan Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo ber-traffic light. Satu jalur berbahaya lainnya mulai di simpang Terminal Sukoharjo hingga Kepuh, Nguter, Sukoharjo.

Dari catatan solopos.com lakalantas maut terjadi sejak pertengahan Desember 2015. Lakalantas maut diawali kecelakaan antara motor gede (moge) Harley Davidson yang menabrak Suzuki Shogun di Begajah, Kecamatan Sukoharjo, 16 Desember 2015. Pengendara Shogun tewas di lokasi kejadian.

Lakalantas maut kembali terjadi di jalan Sukoharjo-Wonogiri 10 hari berselang. Kala itu kecelakaan terjadi di depan Puskesmas Grogol yang melibatkan Bus Agra Mas jurusan Jakarta-Wonogiri dengan mobil pribadi, 26 Desember 2015. Akibat kejadian itu tiga penumpang mobil pribadi tewas.

Advertisement

Kecelakaan maut lainnya terjadi di Jembatan Cluringan, Tengklik, Telukan, Grogol saat tahun baru 2016. Kala itu Mobil Hyundai menabrak dua sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan. Akibatnya satu pengendara tewas seketika.

Lakalantas maut teranyar terjadi di jalan yang sama di Begajah tepatnya di dekat Warung Makan Mbok Sinem, Sabtu (2/1/2016) pagi. Kecelakaan melibatkan Bus GMS jurusan Jakarta-Ponorogo, Jawa Timur, berpelat nomor B 7079 IS yang kemudikan Joko Pitono, 43, warga Bulu Mulyo RT 003/RW 003, Batangan, Pati, Jawa Tengah yang saat itu melaju dari utara menabrak Honda Supra berpelat nomor AD 5945 K yang dikendarai Kamto, 55, warga Badran, Mulur, Bendosari, Sukoharjo, saat berupaya menyeberang jalan dari timur ke barat.

Sebelum sampai di tengah jalan, sepeda motor itu langsung dihantam bus. Pengendara akhirnya meninggal dunia meski sempat mendapat perawatan di RSUD Sukoharjo. Kanitlaka Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Maryono, saat ditemui solopos.com di kantornya, Selasa, menilai jalur Sukoharjo-Wonogiri paling rawan di banding jalur lain di Sukoharjo.

Advertisement

Menurut dia hal itu lantaran beberapa faktor, yakni minimnya penerangan, jalan yang tidak didukung median jalan, dan garis kejut. Sedangkan di sisi lain jalur tersebut merupakan jalan berukuran sangat lebar, yakni kurang lebih 15 meter. Kondisi itu membuat pengguna jalan mengebut.

“Kami tak kurang-kurag berupaya meminimalisasi lakalantas. Mulai sosialisasi dari sekolah, pabrik, komunitas motor, hingga berkeliling langsung di jalan kami lakukan. Tapi semua tergantung pengguna jalan. Makanya tingkatkan kewaspadaan dan jadikan keselamatan sebagai kebutuhan,” kata Maryono mewakili Kasatlantas, AKP

Warga Tengklik, Telukan, Mahmudi, 57, menginformasikan puluhan kecelakaan terjadi di jalan raya depan rumahnya itu sejak beberapa tahun terakhir. Menurut dia jalur Sukoharjo-Wonogiri itu rawan lakalantas karena tidak ada median jalan dan garis kejut. Sehingga pengguna jalan bisa mudah mengebut.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif