Jogja
Jumat, 1 Januari 2016 - 06:21 WIB

TEROMPET TAHUN BARU : Pedagang Mengeluh Penjualan Terompet Tahun Baru Ini Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warsini menunjukkan terompet tahun baru yang dia buat bersama suaminya di rumah kontrakan mereka di Dusun Kriyanan, Wates, Kulonprogo, Rabu (30/12/2015). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Terompet tahun baru kali ini kurang diminati warga

Harianjogja.com, KULONPROGO-Perajin terompet di Dusun Kriyanan, Wates, Kulonprogo mengeluhkan menurunnya daya beli masyarakat dibanding akhir 2014 lalu. Hingga Rabu (30/12/2015), persentase terompet perayaan tahun baru yang sudah terjual baru mencapai sekitar 50%.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Warsini, salah satu perajin terompet di Dusun Kriyanan, Rabu siang. Dia mengaku tidak tahu penyebab menurunnya daya beli masyarakat. Mendekati malam pergantian tahun, biasanya sudah 80% dari stok terompet yang terjual.

Namun, hari itu dia memperkirakan baru sekitar separuh yang laku. “Tahun lalu padahal hujan terus tapi tetap laris. Sekarang jarang hujan tapi kok malah tidak laku,” kata Warsini.

Warsini mulai merakit terompet sejak Oktober lalu. Bersama suami dan saudaranya, dia membuat setidaknya 8.600 terompet berbagai bentuk. Selain bentuk biasa berupa kerucut, terdapat pula terompet berbentuk naga, burung rajawali, dan kupu-kupu. Harganya berkisar Rp5.000 hingga Rp20.000 per buah.

Advertisement

Warsini lebih banyak menjual terompetnya kepada pedagang di pinggir jalan di sekitar Wates. Namun, dia juga melayani pesanan dari berbagai kalangan. Dia lalu menegaskan jika tidak ada terompet buatannya yang berbahan sampul Al-Quran seperti yang akhir-akhir ini ramai diberitakan. “Kemarin sempat lihat beritanya tapi punya saya tidak ada pakai kertas yang ada tulisan arabnya,” ucap dia.

Suami Warsini, Ekat Sunarso menambahkan, terompet yang tidak laku nantinya disimpan untuk kembali dijual tahun depan. Terompet-terompet tersebut ditata dengan baik dan ditutupi plastik agar tidak mudah rusak dan tetap bersih. “Tahun ini entah kenapa permintaannya tidak seramai tahun lalu,” ujar Ekat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif